Para pemimpin Amerika Serikat (AS), Inggris dan Australia akan bertemu di San Diego, California, pada Senin (13/3) mendatang. Pertemuan itu diperkirakan akan diwarnai pengumuman lebih lanjut soal pakta kapal selam bertenaga nuklir di antara ketiga negara, yang sebelumnya disebut sebagai upaya menangkal China.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (11/3/2023), Presiden Joe Biden, Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak dan PM Anthony Albanese akan bertemu di pusat Angkatan Laut AS di California untuk menyempurnakan pakta keamanan bernama AUKUS yang diungkap ke publik pada September 2021.
Saat itu, ketiga negara tersebut mengumumkan pakta AUKUS sebagai bagian dari upaya menangkal China di kawasan Indo-Pasifik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elemen penting dalam AUKUS adalah kesepakatan AS untuk mengekspor teknologi berharga soal kapal selam bertenaga nuklir ke Australia, yang sebelumnya hanya dibagikan kepada Inggris ketika merancang armada bawah laut tahun 1960-an silam.
Menjelang pengumuman yang diharapkan untuk kapal selam buatan Inggris dengan suku cadang AS, China memperingatkan bahwa AUKUS berisiko memicu kompetisi persenjataan dan menuduh ketiga negara itu memundurkan upaya nonproliferasi nuklir.
"Kami menyerukan AS, Inggris dan Australia untuk meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan permainan zero-sum, menghormati kewajiban internasional dengan niat baik dan melakukan lebih banyak hal yang kondusif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning.
Australia sebelumnya telah menegaskan tidak akan mengejar senjata nuklir, tidak seperti dua sekutunya.
Namun kapal selam bertenaga nuklir akan memampukan Australia dalam beberapa dekade ke depan untuk mempertahankan kehadiran bawah air selama berbulan-bulan, yang menawarkan keuntungan ketika militer China memperluas jangkauannya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Momen Pengambilan Sumpah Xi Jinping Jadi Presiden China 3 Periode':
Laporan surat kabar Inggris, The Times, menyebut Australia diharapkan akan mendapatkan kapal-kapal selam bertenaga nuklir buatan Inggris, bukan buatan AS, di bawah pakta AUKUS karena lebih mudah untuk mengatur awak bagi kapal selam Inggris yang berukuran lebih kecil.
Namun empat pejabat AS yang enggan disebut namanya menuturkan kepada Reuters pekan ini bahwa Australia diharapkan akan membeli lima kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia buatan AS tahun 2030 mendatang.
Disebutkan juga oleh salah satu pejabat AS itu bahwa perjanjian itu terdiri atas beberapa tahap, dengan sedikitnya satu kapal selam AS akan mengunjungi pelabuhan Australia beberapa tahun ke depan dan berakhir tahun 2030-an dengan kapal selam baru yang dibangun dengan rancangan Inggris dan teknologi AS.
Dua sumber pejabat AS lainnya menambahkan bahwa setelah kunjungan tahunan ke pelabuhan, AS akan mengerahkan sejumlah kapal selamnya ke perairan Australia Barat sekitar tahun 2027 mendatang.
Tidak hanya itu, sebut para sumber yang dikutip Reuters, tahap kedua proyek AUKUS akan melibatkan ketiga negara yang saling berbagai teknologi canggih, termasuk intelijen buatan (AI) dan senjata hipersonik. Para pejabat Inggris dan Australia yang tidak disebut namanya, menuturkan pekan lalu bahwa masih ada sejumlah upaya yang harus dilakukan untuk mendobrak hambatan birokrasi untuk berbagai teknologi semacam itu.