Otoritas Iran mengumumkan penangkapan pertama terkait kasus keracunan massal terhadap lebih dari 5.000 anak sekolah di negara itu sejak November tahun lalu. Ada sejumlah tersangka yang telah ditangkap di beberapa wilayah Iran.
Seperti dilansir AFP, Rabu (8/3/2023), penangkapan tersangka diumumkan setelah pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut keracunan massal itu sebagai 'tindak kejahatan yang tidak termaafkan' dan menyerukan para pelakunya dilacak 'tanpa ampun' saat kemarahan publik memuncak.
Kementerian Dalam Negeri Iran dalam pernyataan pada Selasa (7/3) waktu setempat mengumumkan 'sejumlah orang' yang diduga memproduksi zat-zat berbahaya telah ditangkap di enam provinsi. Salah satu yang ditangkap disebut sebagai orang tua siswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Majid Mirahmadi menuturkan kepada televisi pemerintah bahwa 'badan-badan intelijen' telah melakukan sejumlah penangkapan.
"Badan-badan terkait sedang melakukan penyelidikan menyeluruh," sebut Mirahmadi.
Lebih lanjut, Kementerian Dalam Negeri Iran dalam pernyataannya membeberkan penangkapan itu dilakukan di Provinsi Khuzestan, Azerbaijan Barat, Fars, Kermanshah, Khorasan dan Alborz. Tidak disebutkan lebih lanjut jumlah tersangka yang ditangkap.
Namun Kementerian Dalam Negeri Iran mengungkapkan bahwa salah satu tersangka diduga menggunakan anaknya untuk memasukkan 'zat yang memicu iritasi' ke sekolah, dan merekam sejumlah video menunjukkan para siswa yang sakit untuk dikirimkan ke 'media musuh' guna 'memicu ketakutan... dan penutupan sekolah'.
Lihat juga Video 'Puluhan Siswa MI Bulurejo Magelang Keracunan':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.