Korea Utara (Korut) memberi ancaman mengerikan jika Amerika Serikat (AS) mengganggu uji coba rudal. Ancaman itu disampaikan Korut di tengah latihan militer AS dengan Korea Selatan (Korsel).
Dilansir Associated Press, Selasa (7/3/2023), Korut lebih dulu menyampaikan protes keras setelah AS menerbangkan sebuah pesawat pengebom B-52 berkemampuan nuklir ke Semenanjung Korea. Pesawat itu dikirim AS untuk berpartisipasi dalam latihan militer gabungan dengan pesawat-pesawat perang Korsel.
Militer Washington dan Seoul juga bersiap menggelar kembali latihan lapangan terbesar mereka pada akhir bulan ini. Mengudaranya pesawat pengebom B-52 di Semenanjung Korea itu menjadi yang terbaru dari serangkaian latihan udara gabungan AS dan Korsel yang melibatkan pesawat canggih dan kuat milik AS.
AS diketahui mengerahkan pesawat pengebom B-1B ke Semenanjung Korea beberapa kali sejak awal tahun ini. Korsel pun menyebut latihan udara tersebut menunjukkan kemampuan kedua negara dalam memberikan respons tegas terhadap potensi agresi Korut.
Pada Jumat (3/3) pekan lalu, militer AS dan Korsel mengumumkan akan menggelar pelatihan pos komando yang disimulasikan komputer pada 13-23 Maret. Mereka juga hendak menggelar lagi latihan lapangan besar seperti yang pernah dilakukan pada 2018.
Kedua negara bersekutu itu membatalkan atau mengurangi latihan reguler mereka sejak tahun 2018 untuk mendukung upaya diplomasi dengan Pyongyang yang buntu dan menjaga situasi dari pandemi virus Corona (COVID-19).
AS dan Korsel kemudian menggelar kembali latihan-latihan militer gabungan setelah Korut menggelar sejumlah uji coba rudal tahun lalu. Apalagi, Korut terang-terangan mengancam akan menggunakan senjata nuklir dalam konflik potensial dengan musuh-musuhnya.
Kementerian Luar Negeri Korut kemudian mengecam penerbangan pesawat pengebom B-52 itu. Korut menganggapnya sebagai provokasi sembrono yang mendorong situasi di Semenanjung Korea 'semakin dalam ke jurang maut'.
Pyongyang juga menegaskan 'tidak ada jaminan bahwa tidak akan ada konflik fisik yang kejam' jika provokasi militer AS-Korsel terus berlanjut.
Selain itu, adik perempuan Pemimpin Korut Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengancam 'tindakan cepat dan luar biasa' terhadap AS dan Korsel yang memperluas latihan militer gabungan mereka, termasuk pengerahan pesawat pengebom AS ke Semenanjung Korea.
"Kami mengawasi pergerakan militer yang resah oleh pasukan AS dan boneka militer Korea Selatan dan selalu siaga untuk mengambil tindakan yang tepat, cepat, dan luar biasa kapan saja sesuai dengan penilaian kami," tegas Kim Yo Jong dalam pernyataannya, seperti dilansir Associated Press.
Dia tidak menjelaskan lebih detail soal 'tindakan' yang dimaksudnya. Namun Pyongyang sering melakukan uji coba rudal untuk merespons latihan militer AS-Korsel yang dipandangnya sebagai latihan invasi ke Korut.
"Pergerakan militer yang demonstratif dan segala macam retorika yang dilontarkan AS dan Korea Selatan, yang sangat kalut sehingga perlu diperhatikan, tidak diragukan lagi telah memberikan kondisi di mana (Korut-red) dipaksa melakukan sesuatu untuk mengatasinya," ujar Kim Yo Jong.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(haf/haf)