China memberikan reaksi keras atas pernyataan terbaru Direktur Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (AS) atau FBI, Christopher Wray, soal virus Corona (COVID-19) kemungkinan besar bocor dari laboratorium di Wuhan. Beijing dengan tegas menyebut pernyataan itu 'tidak memiliki kredibilitas apapun'.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (2/3/2023), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam pernyataan kepada wartawan di Beijing mengecam keras pernyataan Wray yang disampaikan dalam wawancara dengan media AS, Fox News, pada Selasa (28/2) waktu setempat.
Mao dengan nada marah membantah pernyataan Wray dan menyebutnya sebagai kampanye fitnah terhadap Beijing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Amerika Serikat sekali lagi membangkitkan teori kebocoran laboratorium, yang tidak akan mendiskreditkan China, yang justru akan semakin menurunkan kredibilitasnya sendiri," sebut Mao dalam pernyataan pada Rabu (1/3) waktu setempat.
Ditegaskan oleh Mao bahwa China dengan tegas menentang segala bentuk 'manipulasi politik' terhadap fakta-fakta yang ada.
"Berdasarkan rekam jejak yang buruk untuk penipuan dan tipu muslihat oleh komunitas intelijen AS, kesimpulan yang mereka buat tidak memiliki kredibilitas sama sekali," tegasnya.
Dalam pernyataannya, Mao juga kembali menegaskan klaim lama yang tidak berdasar soal Corona mungkin bocor dari laboratorium penelitian militer AS di Fort Detrick, Maryland.
"Kami menyerukan pihak AS untuk menghormati sains dan fakta-fakta, bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia sesegera mungkin, mengundang pakar internasional untuk melakukan penelitian penelusuran di negaranya sendiri, dan membagikan hasil penelitian dengan komunitas internasional," cetus Mao.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Pasar Huanan Diduga Kuat Jadi Pusat Penyebaran Covid-19':