Puzzle terkait motif kematian model Abby Choi kini mulai terungkap satu per satu. Selain motif, polisi juga menemukan adanya keterlibatan 'wanita simpanan' dalam kasus ini.
Hal lain itu adalah dugaan adanya wanita simpanan di balik kematian Abby Choi. Namun, wanita simpanan ini bukan dari mantan suami Abby Choi, melainkan wanita simpanan mantan ayah mertuanya.
Dilansir The Star, Selasa (28/2/2023), selain empat tersangka, ternyata Kepolisian Hong Kong juga menahan seorang wanita berusia 47 tahun yang diduga merupakan wanita simpanan dari mantan ayah mertua Choi. Pihak kepolisian tengah menyelidiki lebih lanjut apakah wanita paruh baya itu mengetahui tindak pembunuhan dan mutilasi tersebut.
Wanita yang diduga menjadi wanita simpanan mantan ayah mertua Choi adalah Ng 'Yung Yung' (47). Nama lengkap Ng belum diungkap ke publik oleh Kepolisian Hong Kong, namun dilaporkan dia memiliki nama panggilan Yung Yung.
Ng disebut bekerja sebagai tukang pijat di sebuah panti pijat yang ada di distrik Prince Edward. Sejumlah laporan media menyebut Ng menjalin hubungan dengan Kwong Kau, mantan ayah mertua Choi, selama enam bulan.
Saat kasus mutilasi Choi mencuat, Ng diketahui tidak masuk kerja selama beberapa hari.
Kepolisian Hong Kong menemukan Ng di jalanan Tsim Sha Tsui dan langsung menangkapnya pada Minggu (26/2). Dia membantu kepolisian dalam penyelidikan karena dia diduga membantu menyewa sebuah rumah di pedesaan Tai Po, yang menjadi lokasi potongan tubuh Choi ditemukan.
Ng juga diduga membantu dalam menyewa sebuah apartemen mewah pada pertengahan Februari di Arch Sky Tower, West Kowloon, seharga HK$ 40.000 per bulannya. Apartemen ini diyakini digunakan untuk menyembunyikan mantan suami Choi, yang mengetahui perselingkuhan ayahnya.
Usai ditangkap, Ng dibawa oleh polisi ke rumahnya di Foo Tak Building di Hennessy Road, Causeway Bay, untuk menjalani penggeledahan.
Motif Finansial
Polisi Hongkong sebelumnya juga membeberkan motif di balik pembunuhan dan mutilasi Abby Choi, yang potongan tubuhnya ditemukan di dalam panci berisi sup.
"Kami meyakini korban dan keluarga mantan suaminya memiliki banyak perselisihan finansial yang melibatkan sejumlah besar uang," ucap Inspektur Kepolisian Hong Kong Alan Chung kepada wartawan setempat, seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (28/2/2023).
"Ada yang merasa tidak puas dengan bagaimana korban menangani aset-asetnya, yang menjadi motif untuk membunuh," sebut Chung.
(zap/dek)