Ancaman AS ke China Bila Nekat Kirim Senjata ke Rusia

Ancaman AS ke China Bila Nekat Kirim Senjata ke Rusia

Tim detikcom - detikNews
Senin, 27 Feb 2023 21:42 WIB
U.S. White House national security adviser Jake Sullivan speaks at a press briefing at the White House in Washington, U.S., December 12, 2022. REUTERS/Kevin Lamarque
Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
Jakarta -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan peringatan ke China jika nekat mengirimkan bantuan senjata ke Rusia dalam perang di Ukraina. AS mengingatkan akan ada 'kerugian yang nyata' jika China berbuat nekat.

Dilansir CNN, Senin (27/2/2023) peringatan itu disampaikan setelah Washington mengklaim Beijing tengah mempertimbangkan untuk memasok drone dan amunisi kepada Moskow.

Pihak Gedung Putih menilai perang tersebut menghadirkan kompilkasi nyata bagi Beijing. Beijing sendiri dinilai perlu mengambil keputusan dalam memberikan bantuan militer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari perspektif kami, sebenarnya, perang ini menghadirkan komplikasi nyata bagi Beijing. Dan Beijing harus mengambil keputusan sendiri soal bagaimana akan memprosesnya, apakah negara itu akan memberikan bantuan militer," ucap penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan.

"Namun, jika menempuh jalan tersebut, hal itu akan memicu kerugian nyata bagi China. Dan saya pikir para pemimpin China tengah mempertimbangkan hal itu saat mereka mengambil keputusan," imbuhnya dalam wawancara dengan program CNN 'State of the Union' pada Minggu (26/2) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Dalam percakapan diplomatik dengan China, sebut Sullivan, AS 'tidak hanya memberikan ancaman langsung'. AS juga disebut telah secara rinci menjelaskan konsekuensi yang akan terjadi.

"Kami hanya memaparkan pertaruhan dan konsekuensinya, bagaimana hal-hal akan terungkap. Dan kami melakukan itu secara jelas dan secara spesifik di balik pintu tertutup," ujarnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'Misi Rusia Selamatkan Astronaut yang Terjebak di Stasiun Luar Angkasa':

[Gambas:Video 20detik]



Pernyataan Sullivan itu disampaikan pada momen-momen kritis dalam perang Ukraina. Tiga sumber yang memahami informasi intelijen AS menurutkan kepada CNN bahwa otoritas Washington memiliki informasi intelijen yang menyebut China tengah mempertimbangkan untuk memasok Rusia dengan drone dan amunisi.

Menurut ketiga sumber itu, tampaknya Beijing belum mengambil keputusan akhir, karena negosiasi antara China dan Rusia soal harga dan ruang lingkup peralatan tengah berlangsung.

Sejak menginvasi Ukraina tahun lalu, sebut ketiga sumber yang dikutip CNN, Rusia berulang kali meminta pasokan drone dan amunisi dari China. Diungkapkan juga bahwa kepemimpinan China telah secara aktif memperdebatkan selama beberapa bulan terakhir soal apakah akan mengirimkan bantuan mematikan atau tidak.

"Saya bisa menyamakan dengan rakyat Amerika dalam menyebut perang tidak bisa diprediksi," sebut Sullivan saat ditanya apakah AS akan terus mendukung Ukraina pada level yang sama dengan setahun terakhir ini.

"Setahun lalu, kita semua bersiap menghadapi jatuhnya Kiev dalam hitungan hari. Setahun kemudian, Joe Biden berdiri bersama Presiden (Volodymyr) Zelensky di Kiev menyatakan bahwa Kiev masih berdiri," ujarnya.

"Jadi saya tidak bisa memprediksi masa depan, begitu juga orang lain. Dan siapa saja yang mengindikasikan mereka bisa menentukan soal bagaimana dan kapan perang ini akan berakhir, tidak selevel dengan rakyat Amerika atau siapa pun," imbuh Sullivan.

Halaman 3 dari 2
(dwia/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads