Medvedev: Pasokan Senjata ke Ukraina Bisa Picu Bencana Nuklir Global!

Medvedev: Pasokan Senjata ke Ukraina Bisa Picu Bencana Nuklir Global!

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 27 Feb 2023 15:35 WIB
Deputy Chairman of Russias Security Council Dmitry Medvedev gives an interview at the Gorki state residence outside Moscow, Russia on January 25, 2022. Picture taken January 25, 2022. Sputnik/Yulia Zyryanova/Pool via REUTERS
Dmitry Medvedev (dok. Sputnik/Yulia Zyryanova/Pool via REUTERS)
Moskow -

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menegaskan kembali ancaman perang nuklir atas perang yang dipicu negaranya di wilayah Ukraina. Medvedev memperingatkan bahwa pasokan senjata berkelanjutan untuk Kiev berisiko memicu bencana nuklir global.

Seperti dilansir Reuters, Senin (27/2/2023), retorika bernada apokaliptik itu dilontarkan Medvedev dalam pernyataan yang dipublikasikan surat kabar Izvestia pada Senin (27/2) waktu setempat. Medvedev yang merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin tersebut, saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia.

"Tentu saja, genjotan persenjataan bisa berlanjut ... dan mencegah kemungkinan apapun untuk membangkitkan kembali perundingan," ujar Medvedev dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Musuh-musuh kita melakukan hal itu, tidak ingin memahami bahwa tujuan mereka pasti akan memicu kegagalan total. Kerugian bagi semua orang. Keruntuhan. Apokalips. Di mana Anda melupakan kehidupan lama Anda selama berabad-abad, hingga puing-puing berhenti memancarkan radiasi," imbuhnya.

Pernyataan itu dipandang sebagai upaya untuk mencegah aliansi militer NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutu Barat untuk terlibat lebih jauh ke dalam perang yang telah berlangsung selama setahun terakhir di Ukraina, sejak Rusia melancarkan invasi militer skala penuh pada 24 Februari tahun lalu.

ADVERTISEMENT

Perang di Ukraina itu juga diketahui memicu serangkaian kemunduran di medan pertempuran bagi Moskow.

Pernyataan Medvedev itu disampaikan menyusul peringatan nuklir yang diberikan oleh Putin pekan lalu dan pernyataan terbaru Putin, pada Minggu (26/2) waktu setempat, yang menyebut konfrontasi dengan Barat sebagai pertempuran eksistensi bagi keberlangsungan Rusia dan rakyatnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Warga Ukraina di Roma Demo, Minta Invasi Militer Rusia Dihentikan':

[Gambas:Video 20detik]



Dalam wawancara dengan televisi Rossiya 1 yang direkam Rabu (22/2) namun baru dirilis pada Minggu (26/2) waktu setempat, Putin menegaskan bahwa konfrontasi dengan negara-negara Barat atas perang di Ukraina merupakan perang eksistensial untuk keberlangsungan Rusia dan rakyatnya.

"Mereka memiliki satu tujuan: Untuk membubarkan bekas Uni Soviet dan bagian fundamentalnya -- Federasi Rusia," ujar Putin.

Putin juga mengatakan bahwa Barat ingin memecah-belah Rusia dan kemudian mengendalikan negara produsen bahan mentah terbesar di dunia. Langkah itu, menurut Putin, akan mengarah pada kehancuran banyak rakyat Rusia, termasuk mayoritas etnis Rusia.

"Saya bahkan tidak mengetahui jika kelompok etnis seperti rakyat Rusia akan mampu bertahan dalam bentuk yang ada saat ini," ucap Putin.

NATO dan Barat menolak narasi semacam itu dengan menegaskan bahwa tujuan mereka adalah membantu Ukraina mempertahankan diri dari serangan tidak beralasan. AS juga menyangkal tudingan ingin menghancurkan Rusia.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads