Menurut ketiga sumber itu, tampaknya Beijing belum mengambil keputusan akhir, karena negosiasi antara China dan Rusia soal harga dan ruang lingkup peralatan tengah berlangsung.
Sejak menginvasi Ukraina tahun lalu, sebut ketiga sumber yang dikutip CNN, Rusia berulang kali meminta pasokan drone dan amunisi dari China. Diungkapkan juga bahwa kepemimpinan China telah secara aktif memperdebatkan selama beberapa bulan terakhir soal apakah akan mengirimkan bantuan mematikan atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bisa menyamakan dengan rakyat Amerika dalam menyebut perang tidak bisa diprediksi," sebut Sullivan saat ditanya apakah AS akan terus mendukung Ukraina pada level yang sama dengan setahun terakhir ini.
"Setahun lalu, kita semua bersiap menghadapi jatuhnya Kiev dalam hitungan hari. Setahun kemudian, Joe Biden berdiri bersama Presiden (Volodymyr) Zelensky di Kiev menyatakan bahwa Kiev masih berdiri," ujarnya.
"Jadi saya tidak bisa memprediksi masa depan, begitu juga orang lain. Dan siapa saja yang mengindikasikan mereka bisa menentukan soal bagaimana dan kapan perang ini akan berakhir, tidak selevel dengan rakyat Amerika atau siapa pun," imbuh Sullivan.
(nvc/ita)