Selamat dari Gempa, Bocah Suriah Terancam Diamputasi Kakinya!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 22 Feb 2023 14:04 WIB
penyelamatan bocah Suriah dari reruntuhan akibat gempa (Foto: White Helmets via REUTERS/WHITE HELMETS)
Jakarta -

Penyelamatan dramatis seorang gadis kecil Suriah yang terperangkap di bawah reruntuhan akibat gempa, viral di media sosial. Anak perempuan berumur 9 tahun itu berhasil dikeluarkan dengan selamat setelah tertimpa reruntuhan selama 40 jam. Bagaimana kondisinya kini?

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (22/2/2023), dokter yang merawat bocah bernama Sham itu, mengatakan bahwa dia kini menghadapi risiko kedua kakinya diamputasi karena kerusakan jaringan akibat luka-luka karena tertimpa reruntuhan dalam waktu yang lama.

Sham sebelumnya dipuji karena semangatnya setelah dia menyenandungkan lagu bersama tim penyelamat White Helmets, yang bekerja selama enam jam untuk membebaskannya dari beton yang menimpanya. Adegan penyelamatan dramatis ini terekam dalam rekaman yang menjadi viral di dunia maya.

"Dia memberi kami kekuatan ketika kami mendengarnya," kata salah satu petugas penyelamat, Mohammed Nasreddine, kepada AFP, mengingat bagaimana mereka bersama menyenandungkan lagu berjudul "Damaskus" tersebut.

"Kegembiraan kami tak terlukiskan ketika dia keluar," kata Nasreddine, yang kelompok White Helmets-nya terkenal karena membebaskan orang-orang dari gedung-gedung yang dibom di wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak di Suriah selama perang saudara.

Sham, seperti banyak orang yang selamat dari gempa bermagnitudo 7,8 yang menewaskan lebih dari 44.000 orang di Turki dan Suriah pada 6 Februari, sekarang menderita apa yang oleh dokter disebut sindrom crush.

Ini terjadi pada anggota tubuh yang kekurangan sirkulasi darah terlalu lama dan dimulai dengan rasa sakit yang parah bagian tubuh yang terhimpit atau mendapat tekanan yang besar, yang masih terlihat sehat pada tahap awal.

Dalam kondisi yang dikenal dengan istilah medis rhabdomyolysis, serat otot mati dan terlepas ke aliran darah, terkadang menyebabkan gagal ginjal.

Pasien pada awalnya tampak dalam kondisi baik sebelum mereka kemudian mulai memburuk.

Lihat juga Video: Takut Gempa Susulan, Warga Turki Berbondong-bondong Ngungsi






(ita/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork