Diplomat AS Minta Maaf Atas Komentar Tak Pantas soal Wanita Afghanistan

Diplomat AS Minta Maaf Atas Komentar Tak Pantas soal Wanita Afghanistan

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 17 Feb 2023 12:08 WIB
Members of the Taliban stand guard at the entrance gate of Kabul University in Kabul, Afghanistan, December 21, 2022. REUTERS/Ali Khara
Ilustrasi -- Perempuan Afghanistan saat Taliban kembali berkuasa (dok. REUTERS/ALI KHARA)
Washington DC -

Seorang diplomat top Amerika Serikat (AS) untuk Afghanistan menyampaikan permintaan maaf atas komentarnya via media sosial soal perempuan Afghanistan yang menuai kritikan dan dianggap tak pantas. Salah satu kritikan datang dari Departemen Luar Negeri AS sendiri, yang tergolong langka.

Seperti dilansir AFP, Jumat (17/2/2023), komentar Karen Decker, yang merupakan Charge d'Affaires AS untuk Afghanistan, yang dianggap tidak pantas itu disampaikan via media sosial Twitter pada awal pekan ini.

Komentar Decker itu menyarankan perempuan Afghanistan yang tengah mengalami kesulitan mungkin mendapatkan inspirasi dalam sejarah dan budaya Afrika Amerika, khususnya gerakan media sosial #BlackGirlMagic.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam penjelasannya, Decker menyebut beberapa kicauannya via Twitter menjadi 'serba salah' meskipun dirinya memiliki 'niat terbaik' ketika menyarankan perempuan Afghanistan bisa belajar dari contoh-contoh seperti ikon budaya pop Beyonce dan Lizzo.

Komentar Decker menuai kemarahan online dari para pengguna media sosial yang menilai komentar itu tidak peka terhadap penderitaan perempuan Afghanistan, yang hak-haknya sangat dibatasi sejak Taliban kembali berkuasa tahun 2021 lalu.

ADVERTISEMENT

Pemerintahan Taliban melarang perempuan Afghanistan untuk bekerja bagi kelompok kemanusiaan, pergi ke sekolah atau universitas, taman, gym, dan tempat pemandian umum, serta memerintahkan para perempuan menutup diri di tempat-tempat umum -- secara efektif memisahkan mereka dari kehidupan publik.

Afghanistan yang dilanda kemiskinan itu juga tengah menghadapi krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Lebih dari separuh penduduk Afghanistan, yang jumlahnya mencapai 38 juta orang, menghadapi kelaparan pada musim dingin dan nyaris empat juta anak menderita kekurangan gizi.

"Terkadang niat terbaik kita salah karena kita tidak cukup mendengarkan atau tidak sungguh-sungguh memahami pengalaman hidup orang lain," tulis Decker dalam postingannya.

"Upaya saya merayakan keberanian orang-orang Afrika Amerika bulan ini masuk ke dalam kategori itu. Saya meminta maaf kepada siapapun dan semua orang yang mungkin telah saya sikut atau sakiti," imbuhnya.

Permintaan maaf Decker disampaikan setelah komentar-komentarnya via Twitter menuai teguran langka dari Departemen Luar Negeri AS, dengan juru bicara Ned Price menyatakan pada Rabu (15/4) waktu setempat bahwa komentar Decker 'agak tidak pantas dan tidak efektif'.

Simak Video 'Biden soal Balon Mata-mata China: Kami Tak Cari Perang Dingin':

[Gambas:Video 20detik]



Seperti apa komentar Decker yang dianggap tidak pantas itu? Simak di halaman selanjutnya.

Dalam rentetan postingan Twitter selama beberapa hari, Decker mengaitkan tema Bulan Sejarah Hitam dengan Afghanistan dan perempuan Afghanistan. Decker diketahui pernah menempati banyak pos diplomatik di Afghanistan sejak tahun 2006.

"Apakah warga Afghanistan mengetahui #BlackGirlMagic dan gerakan yang terinspirasi oleh itu? Apakah perempuan Afghanistan membutuhkan gerakan serupa? Bagaimana dengan perempuan Afghanistan?" kicau Decker via Twitter pada Rabu (15/2) lalu, yang kini sudah dihapus postingannya.

"Ajari saya, siap untuk belajar," imbuhnya.

#BlackGirlMagic merupakan gerakan yang lahir di media sosial yang merayakan wanita kulit hitam dengan jutaan postingan yang bernada memuji dan memicu semangat.

Kritikan menghujani Decker usai komentar-komentar itu dipostingnya.

"Decker bertanya apakah negara itu membutuhkan 'sebuah gerakan', tampaknya tidak menyadari kebutuhan yang sebenarnya, yakni makanan. Apakah dia menyadari kelaparan yang akan terjadi?" kritik pakar keamanan internasional, Lee Slusher.

"Apa-apaan ini? Tampaknya pemerintahan Biden belum cukup malu dengan bencana Afghanistan mereka," tulis Donald Trump Jr, putra mantan Presiden AS Donald Trump, dalam komentar terpisah.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads