Pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan pasukan keamanan di Guinea, Afrika Barat. Tercatat ada enam orang pengunjuk rasa yang kena luka tembak.
Dilansir AFP, para demonstran terlihat melemparkan batu dan mendirikan barikade di jalan utama Ibu Kota Conakry, pada Kamis (16/2/2023). Tembakan gas air mata juga telah ditembakkan petugas kepolisian.
Junta militer yang berkuasa di Guinea berkuasa sejak kudeta 2021 berhasil menggulingkan mantan Presiden Alpha Conde. Mereka kini telah melarang protes politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Front Nasional untuk Pembelaan (FNDC) yang merupakan koalisi partai politik oposisi melaporkan bahwa ada enam orang yang terkena luka tembak. Satu di antaranya dalam keadaan kritis.
Pihak berwenang pun dikatakan sudah memanggil tentara untuk bala bantuan. FNDC juga mengunjuk rasa dengan meminta pembebasan tiga aktivis dan yang lainnya yang ditangkap karena alasan politik.
Sementara itu, pemerintah militer yang dipimpin Kolonel Mamady Doumbouya telah memerintahkan FNDC untuk membubarkan diri. Dia berjanji akan memulihkan pemerintahan sipil setelah reformasi kunci.
Lihat juga Video 'Guinea Khatulistiwa Konfirmasi Wabah Pertama Virus Marburg: 9 Meninggal':