Militer Amerika Serikat (AS) mengklaim telah menemukan perangkat elektronik penting dari puing balon mata-mata China yang ditembak di lepas pantai South Carolina pada 4 Februari lalu. Salah satu perangkat itu berbentuk sensor penting yang diduga kuat digunakan untuk pengumpulan intelijen.
Seperti dilansir Reuters dan CNN, Selasa (14/2/2023), militer AS terus melakukan pencarian dan evakuasi terhadap puing-puing balon mata-mata China yang ditembak jatuh di atas perairan teritorial AS. Beberapa puing ditemukan mengapung, namun yang lainnya dilaporkan telah tenggelam ke dasar lautan.
"Para awak berhasil menemukan puing-puing yang signifikan dari lokasi, termasuk semua sensor prioritas dan serpihan elektronik yang telah diidentifikasi, serta sebagian besar dari struktur," sebut Komando Utara Militer AS dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (14/2/2023):
- Ngeri! Truk Tabrak Pejalan Kaki di New York, 1 Orang Tewas-8 Luka
Sebuah truk U-Haul yang dikemudikan seorang pria secara brutal menabrak para pejalan kaki di Brooklyn, New York, Amerika Serikat (AS) pada Senin (13/2) waktu setempat. Nahas, sedikitnya satu orang tewas dan delapan orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden itu.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Selasa (14/2/2023), Kepala Kepolisian New York Keechant Sewell menuturkan kepada wartawan setempat bahwa tidak ada indikasi yang menunjukkan insiden itu berkaitan dengan terorisme. Sewell juga menyebut tidak ada indikasi pria itu menabrak para pejalan kaki secara sengaja.
Para polisi menghentikan pengemudi truk itu di kawasan Bay Ridge pukul 10.50 waktu setempat, setelah dia menabrak beberapa orang. Tapi pengemudi truk itu malah pergi dan menabrak beberapa orang lainnya saat dikejar oleh polisi. Pengemudi truk itu akhirnya menghentikan laju kendaraannya dan ditangkap polisi.
- Polisi Israel Tewas Ditikam Bocah Palestina di Yerusalem
Seorang polisi Israel tewas dalam serangan penikaman yang dilakukan oleh seorang anak laki-laki Palestina di Yerusalem timur. Insiden ini terjadi di tengah lonjakan kekerasan di wilayah tersebut.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (14/2/2023), polisi perbatasan itu ditikam pada Senin (13/2) sore waktu setempat saat menggeledah sebuah bus di pintu masuk ke kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem timur. Para polisi Israel kemudian menangkap tersangka penusukan, seorang bocah laki-laki Palestina berusia 13 tahun dari kamp tersebut.
Asil Suaed, polisi Israel berumur 22 tahun asal kota Bedouin di utara Israel tersebut, kemudian meninggal karena luka-lukanya, baik akibat penusukan maupun tembakan yang dilepaskan seorang warga sipil yang bermaksud mengenai penyerang tetapi meleset.
Para polisi kemudian memasuki kamp Shuafat dan menangkap orang tua dan saudara laki-laki dari tersangka penyerang.
- AS Minta Warganya Segera Tinggalkan Rusia, Ada Apa?
Amerika Serikat (AS) dalam imbauan terbaru meminta setiap warga negaranya untuk segera meninggalkan Rusia. Otoritas Washington menyebut perang yang terus berlanjut di Ukraina dan risiko penangkapan sewenang-wenang atau pelecehan oleh badan penegak hukum Rusia sebagai alasannya.
Simak juga 'Balon Mata-mata Milik China Ukurannya Setara Gedung 15 Lantai':
"Warga negara AS yang tinggal atau bepergian di Rusia harus segera pergi segera," demikian imbauan terbaru yang dirilis Kedutaan Besar AS di Moskow, seperti dilansir Reuters, Selasa (14/2/2023).
"Tingkatkan kewaspadaan karena risiko penahanan secara keliru," imbuh pernyataan Kedutaan Besar AS di Moskow mengimbau warga AS.
- Gedung Putih Bantah Beijing: Tak Ada Balon Mata-mata AS di China!
Gedung Putih menyampaikan bantahan tegas terhadap tuduhan terbaru yang dilontarkan China soal Amerika Serikat (AS) berulang kali mengirimkan balon-balon udara ke wilayahnya. Ditegaskan Washington bahwa tidak pernah ada kendaraan udara pengintai miliknya yang terbang di wilayah udara China.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (14/3/2023), otoritas China sebelumnya menuduh AS menerbangkan balon-balon yang mampu terbang di ketinggian yang tinggi ke wilayah udaranya tanpa izin, sebanyak lebih dari 10 kali sejak Januari 2022.
Tuduhan itu dilontarkan Beijing setelah Washington menembak jatuh balon udara tanpa awak, yang disebut AS sebagai balon mata-mata China pada 4 Februari lalu. Otoritas China bersikeras menyatakan balon udara itu merupakan kendaraan sipil dengan tujuan penelitian cuaca.
Menanggapi tuduhan terbaru China, juru bicara nasional keamanan Gedung Putih John Kirby menyampaikan bantahan tegas. Kirby menyatakan tidak ada kendaraan udara pengintai AS yang beroperasi di wilayah udara China.
- AS Temukan Sensor Pengumpulan Intelijen dari Balon Mata-mata China!
Militer Amerika Serikat (AS) mengklaim telah menemukan perangkat elektronik penting dari puing balon mata-mata China yang ditembak di lepas pantai South Carolina pada 4 Februari lalu. Salah satu perangkat itu berbentuk sensor penting yang diduga kuat digunakan untuk pengumpulan intelijen.
Seperti dilansir Reuters dan CNN, Selasa (14/2/2023), militer AS terus melakukan pencarian dan evakuasi terhadap puing-puing balon mata-mata China yang ditembak jatuh di atas perairan teritorial AS. Beberapa puing ditemukan mengapung, namun yang lainnya dilaporkan telah tenggelam ke dasar lautan.
"Para awak berhasil menemukan puing-puing yang signifikan dari lokasi, termasuk semua sensor prioritas dan serpihan elektronik yang telah diidentifikasi, serta sebagian besar dari struktur," sebut Komando Utara Militer AS dalam pernyataannya.
Pernyataan terpisah dari seorang pejabat pertahanan AS, yang enggan disebut namanya, seperti dikutip CNN menyebut puing signifikan itu ditemukan di perairan berjarak 50 kaki atau hanya 15 meter dari lepas pantai South Carolina.