Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia sedang mempertimbangkan bantuan militer ke Ukraina dan bersedia menjadi mediator. Ini disampaikan Netanyahu menyusul seruan Amerika Serikat untuk keterlibatan Israel yang lebih aktif.
Netanyahu tidak membuat komitmen tegas untuk Ukraina dan Israel selama ini telah mempertahankan hubungan dengan Rusia.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (1/2/2023), Netanyahu ditanyai dalam sebuah wawancara dengan CNN apakah Israel dapat memberikan bantuan kepada Ukraina seperti Iron Dome, teknologi canggih yang melindungi Israel dari serangan udara.
"Yah, saya pasti sedang mempertimbangkannya," kata Netanyahu.
Pemimpin negeri Yahudi itu membenarkan bahwa Amerika Serikat telah memindahkan persediaan artileri yang tidak banyak diketahui, yang ditempatkan di Israel, ke Ukraina.
"AS baru saja mengambil sebagian besar amunisi Israel dan meneruskannya ke Ukraina. Israel juga, terus terang, bertindak dengan cara yang tidak akan saya sebutkan di sini terhadap produksi senjata Iran yang digunakan untuk melawan Ukraina," katanya.
Sebelumnya, para pejabat Ukraina dan Barat mengatakan Iran telah menjual drone murah ke Rusia untuk invasi ke Ukraina, meskipun Teheran membantahnya.
Netanyahu mengatakan dia diminta untuk menjadi penengah setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu, tetapi tidak melanjutkannya karena dia saat itu menentang.
Kini, dia mengatakan bersedia menjadi penengah jika diminta oleh pihak-pihak dan Amerika Serikat.