Presiden terpilih Ceko Petr Pavel melakukan percakapan telepon dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Taiwan Joseph Wu pekan ini. Hal itu memicu kemarahan China yang menuduh Pavel telah 'menginjak-injak' garis merah yang ditetapkan Beijing.
Seperti dilansir AFP, Selasa (31/1/2023), China berusaha menjaga Taiwan tetap terisolasi dari panggung dunia dan menentang negara-negara yang melakukan interaksi resmi dengan Taipei. Beijing juga mengklaim Taiwan sebagai bagian wilayanya yang akan direbut kembali suatu hari nanti, secara paksa jika perlu.
"Pavel... telah menginjak-injak garis merah China," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning.
"Ini sangat mencampuri urusan dalam negeri China dan telah melukai perasaan rakyat China," imbuhnya.
Beijing, sebut Mao, menyerukan Praha untuk 'segera mengambil tindakan efektif untuk menghilangkan dampak negatif dari insiden ini dan menghindari kerusakan yang tidak bisa diperbaiki dan berkelanjutan dalam hubungan China-Ceko'.
Pavel yang memenangkan pilpres Ceko pada Sabtu (28/1) lalu, akan menggantikan Milos Zeman yang pro-China sebagai Presiden Ceko mulai 9 Maret mendatang.
Awal bulan ini, Zeman melakukan panggilan video selama 45 menit dengan Presiden China Xi Jinping, yang disebut sebagai 'sahabatnya' dan menuju 'hubungan bersahabat' antara kedua negara.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Populasi Menurun dalam 60 Tahun, Generasi Muda China Enggan Berkeluarga':