5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 31 Jan 2023 17:26 WIB
Employees of power supplier repair power lines in front of residential houses damaged by a Russian military strike, amid Russias attack on Ukraine, in the town of Hlevakha, outside Kyiv, Ukraine January 26, 2023.  REUTERS/Valentyn Ogirenko
kerusakan di Ukraina akibat serangan Rusia (Foto: REUTERS/Valentyn Ogirenko)
Jakarta -

Angkatan Udara Ukraina menyatakan pasukannya tidak akan mampu melawan serangan-serangan Rusia yang menggunakan rudal balistik buatan Iran. Peringatan itu dilontarkan saat Moskow diperkirakan akan menerima pasokan rudal balistik buatan Teheran.

"Rusia masih bersedia menerima UAV (kendaraan udara tanpa awak) dan rudal-rudal Fateh serta Zolfaghar dari Iran. Itu merupakan rudal-rudal balistik. Kami tidak memiliki sarana untuk mengalahkan mereka," ucap juru bicara Komando Angkatan Udara Ukraina, Yurii Ihnat, seperti dilansir CNN, Selasa (31/1/2023).

Pada November tahun lalu, Iran dilaporkan sedang bersiap mengirimkan sekitar 1.000 senjata lainnya ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Pasokan senjata itu disebut akan mencakup rudal balistik jarak dekat jenis permukaan-ke-permukaan dan lebih banyak drone tempur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (31/1/2023):

- Ngeri! Mayat Terus Ditemukan di Antara Puing Masjid Pakistan yang Dibom

ADVERTISEMENT

Mayat-mayat terus ditemukan di antara puing-puing masjid yang dihantam ledakan bom di Pakistan. Sejauh ini, ledakan bom yang menargetkan polisi itu telah menewaskan lebih dari 80 orang dan melukai 150 orang lainnya.

Dilansir kantor berita AFP, Selasa (31/1/2023), serangan itu terjadi pada Senin (30/1) di kota Peshawar, dekat dengan daerah di sepanjang perbatasan Afghanistan di mana aktivitas militan terus meningkat.

Semalam, setidaknya sembilan mayat ditemukan saat tim penyelamat terus mencari di antara puing-puing dinding dan atap masjid yang runtuh.

"Pagi ini kami akan memindahkan bagian terakhir dari atap yang runtuh sehingga kami dapat menemukan lebih banyak mayat," kata Bilal Ahmad Faizi, juru bicara organisasi penyelamat 1122, mengatakan kepada AFP.

- Geger Kapsul Radioaktif Hilang di Australia, Pencarian Masih Dilakukan

Kasus hilangnya kapsul radioaktif yang memicu peringatan radiasi di Australia Barat masih berlanjut, dengan pencarian selama sepekan terakhir belum membuahkan hasil. Badan keselamatan nuklir Australia pun akhirnya ikut terlibat dalam pencarian kapsul radioaktif yang hilang sejak dua pekan lalu.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (31/1/2023), Badan Perlindungan Radiasi dan Keselamatan Nuklir Australia (ARPANSA) mengumumkan pihaknya ikut terlibat dan bekerja sama dengan pemerintah negara bagian Australia Barat untuk mencari kapsul radioaktif yang hilang itu.

"ARPANSA telah mengirimkan tim pengerahan dengan peralatan pendeteksi khusus yang dipasang pada mobil dan portabel, untuk mendukung pencarian di rute transportasi antara wilayah Pilbara dan Perth," demikian pernyataan ARPANSA.

"Mereka akan mulai beroperasi pada 31 Januari," imbuh pernyataan tersebut.

- Kisah Pria Ditangkap Berkali-kali Gegara Namanya Sama dengan Gembong Narkoba

Seorang pria Kolombia menjadi korban salah tangkap berkali-kali oleh penegak hukum karena namanya yang sama dengan seorang gembong narkoba asal Peru yang buron. Pria berusia 46 tahun ini bahkan nyaris dideportasi.

Simak Video 'Horor Bom Bunuh Diri Meledak di Tengah Jemaah Salat Zuhur di Pakistan':

[Gambas:Video 20detik]



Seperti dilansir The Sun, Selasa (31/1/2023), Rene Martinez Gutierrez (46) merupakan pria penyayang keluarga yang hidup tenang dan tidak pernah memiliki catatan kriminal sama sekali sepanjang hidupnya.

Namun Gutierrez sudah tiga kali ditangkap polisi dalam waktu 13 tahun terakhir, karena namanya yang sama dengan seorang gembong narkoba Peru yang diburu penegak hukum baik di negara asalnya maupun di luar negeri.

- Boris Johnson Bilang Putin Pernah Ancam dengan Rudal, Rusia: Bohong!

Rusia membantah pernyataan mantan perdana menteri (PM) Inggris Boris Johnson bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi pernah mengancamnya dengan serangan rudal.

"Apa yang Mr Johnson katakan itu tidak benar. Lebih tepatnya itu bohong," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan seperti dilansir NDTV, Selasa (31/1/2023).

"Selain itu, ini adalah kebohongan yang disengaja - maka Anda perlu bertanya kepada Mr. Johnson untuk tujuan apa dia memilih versi peristiwa ini - Atau itu tidak disengaja dan sebenarnya dia tidak mengerti apa yang dibicarakan Presiden Putin kepadanya," kata Peskov.

Johnson yang menjabat PM Inggris periode tahun 2019 hingga September 2022, muncul sebagai salah satu pendukung Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

- Ukraina Akui Tak Mampu Lawan Rusia Jika Menyerang Pakai Rudal Iran

Angkatan Udara Ukraina menyatakan pasukannya tidak akan mampu melawan serangan-serangan Rusia yang menggunakan rudal balistik buatan Iran. Peringatan itu dilontarkan saat Moskow diperkirakan akan menerima pasokan rudal balistik buatan Teheran.

"Rusia masih bersedia menerima UAV (kendaraan udara tanpa awak) dan rudal-rudal Fateh serta Zolfaghar dari Iran. Itu merupakan rudal-rudal balistik. Kami tidak memiliki sarana untuk mengalahkan mereka," ucap juru bicara Komando Angkatan Udara Ukraina, Yurii Ihnat, seperti dilansir CNN, Selasa (31/1/2023).

Pada November tahun lalu, Iran dilaporkan sedang bersiap mengirimkan sekitar 1.000 senjata lainnya ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Pasokan senjata itu disebut akan mencakup rudal balistik jarak dekat jenis permukaan-ke-permukaan dan lebih banyak drone tempur.

Informasi itu didasarkan pada informasi sejumlah pejabat dari salah satu negara Barat yang memantau secara saksama program persenjataan Iran.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads