Angkatan Udara Ukraina menyatakan pasukannya tidak akan mampu melawan serangan-serangan Rusia yang menggunakan rudal balistik buatan Iran. Peringatan itu dilontarkan saat Moskow diperkirakan akan menerima pasokan rudal balistik buatan Teheran.
"Rusia masih bersedia menerima UAV (kendaraan udara tanpa awak) dan rudal-rudal Fateh serta Zolfaghar dari Iran. Itu merupakan rudal-rudal balistik. Kami tidak memiliki sarana untuk mengalahkan mereka," ucap juru bicara Komando Angkatan Udara Ukraina, Yurii Ihnat, seperti dilansir CNN, Selasa (31/1/2023).
Pada November tahun lalu, Iran dilaporkan sedang bersiap mengirimkan sekitar 1.000 senjata lainnya ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Pasokan senjata itu disebut akan mencakup rudal balistik jarak dekat jenis permukaan-ke-permukaan dan lebih banyak drone tempur.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (31/1/2023):
- Ngeri! Mayat Terus Ditemukan di Antara Puing Masjid Pakistan yang Dibom
Mayat-mayat terus ditemukan di antara puing-puing masjid yang dihantam ledakan bom di Pakistan. Sejauh ini, ledakan bom yang menargetkan polisi itu telah menewaskan lebih dari 80 orang dan melukai 150 orang lainnya.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (31/1/2023), serangan itu terjadi pada Senin (30/1) di kota Peshawar, dekat dengan daerah di sepanjang perbatasan Afghanistan di mana aktivitas militan terus meningkat.
Semalam, setidaknya sembilan mayat ditemukan saat tim penyelamat terus mencari di antara puing-puing dinding dan atap masjid yang runtuh.
"Pagi ini kami akan memindahkan bagian terakhir dari atap yang runtuh sehingga kami dapat menemukan lebih banyak mayat," kata Bilal Ahmad Faizi, juru bicara organisasi penyelamat 1122, mengatakan kepada AFP.
- Geger Kapsul Radioaktif Hilang di Australia, Pencarian Masih Dilakukan
Kasus hilangnya kapsul radioaktif yang memicu peringatan radiasi di Australia Barat masih berlanjut, dengan pencarian selama sepekan terakhir belum membuahkan hasil. Badan keselamatan nuklir Australia pun akhirnya ikut terlibat dalam pencarian kapsul radioaktif yang hilang sejak dua pekan lalu.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (31/1/2023), Badan Perlindungan Radiasi dan Keselamatan Nuklir Australia (ARPANSA) mengumumkan pihaknya ikut terlibat dan bekerja sama dengan pemerintah negara bagian Australia Barat untuk mencari kapsul radioaktif yang hilang itu.
"ARPANSA telah mengirimkan tim pengerahan dengan peralatan pendeteksi khusus yang dipasang pada mobil dan portabel, untuk mendukung pencarian di rute transportasi antara wilayah Pilbara dan Perth," demikian pernyataan ARPANSA.
"Mereka akan mulai beroperasi pada 31 Januari," imbuh pernyataan tersebut.
- Kisah Pria Ditangkap Berkali-kali Gegara Namanya Sama dengan Gembong Narkoba
Seorang pria Kolombia menjadi korban salah tangkap berkali-kali oleh penegak hukum karena namanya yang sama dengan seorang gembong narkoba asal Peru yang buron. Pria berusia 46 tahun ini bahkan nyaris dideportasi.
Simak Video 'Horor Bom Bunuh Diri Meledak di Tengah Jemaah Salat Zuhur di Pakistan':