.webp)
Presiden Kroasia Zoran Milanovic secara terang-terangan mengkritik negara-negara Barat yang mengumumkan rencana pengiriman tank tempur dan persenjataan lainnya untuk Ukraina. Milanovic menilai pasokan senjata Barat semacam itu hanya akan memperpanjang perang yang terus berlanjut di Ukraina.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (31/1/2023), Milanovic saat berbicara kepada wartawan di ibu kota Kroasia menyebut 'gila' untuk meyakini Rusia bisa dikalahkan dalam perang konvensional. Kroasia diketahui merupakan salah satu negara anggota aliansi NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
"Saya menentang pengiriman senjata mematikan ke sana. Itu memperpanjang perang," tegas Milanovic dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa tujuannya? Disintegrasi Rusia, perubahan pemerintahan? Ada juga pembicaraan untuk mengoyak Rusia. Ini gila," ucapnya.
Pernyataan itu disampaikan Milanovic setelah AS dan sekutu-sekutu NATO, termasuk Jerman, mengumumkan pekan lalu soal rencana pengiriman tank-tank tempur modern ke Ukraina. AS akan mengirimkan 31 tank tempur Abrams ke Ukraina, sedangkan Jerman akan mengirimkan 14 tank Leopard 2 dan mengizinkan negara lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Dalam pembelaannya soal mengapa Kroasia tidak akan memberikan bantuan militer ke Ukraina, Milanovic mengecam keputusan Jerman mendonasikan tank-tank tempur Leopard 2. "Tank-tank Jerman di Rusia -- semoga beruntung dengan itu," ucapnya kepada wartawan setempat.
Milanovic yang memenangkan pemilihan presiden (pilpres) Kroasia tahun 2019 sebagai kandidat liberal yang condong ke aliran kiri, diketahui menjadi tandingan dari pemerintahan konservatif yang kini berkuasa di negara anggota Uni Eropa itu.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Joe Biden Tak Akan Kirim Jet Tempur F-16 ke Ukraina':
Namun sejak saat itu, Milanovic beralih ke aliran nasionalisme populis dan kerap melontarkan kritikan untuk kebijakan negara-negara Barat terhadap Rusia dan negara-negara Balkan lainnya.
Milanovic memiliki reputasi sebagai tokoh pro-Rusia, yang telah berulang kali dia bantah. Namun dalam beberapa bulan terakhir, Milanovic secara terbuka menentang bergabungnya Finlandia dan Swedia dengan aliansi NATO, juga menentang pelatihan tentara Ukraina di Kroasia sebagai bagian bantuan Uni Eropa.
Jabatan Presiden Kroasia sebagian besar hanyalah seremonial saja, namun secara resmi dia merupakan panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Kroasia. Pandangan terbaru Milanovic yang anti-Barat telah mempermalukan dan membuat kesal pemerintahan Kroasia, yang telah menyatakan dukungan penuh untuk Ukraina dalam melawan invasi Rusia.
Perdana Menteri (PM) Andrej Plenkovic menanggapi posisi Milanovic dengan menyebutnya 'secara langsung membahayakan posisi kebijakan luar negeri Kroasia'.
"Ringkasan dari narasi itu adalah: mari kita duduk bersama sesegera mungkin, membiarkan Rusia mengambil, saya tidak tahu, berapa ribu kilometer persegi wilayah Ukraina dan melupakan soal perluasan NATO," sebutnya.
