NATO Minta Korsel Tingkatkan Dukungan Militer untuk Ukraina

NATO Minta Korsel Tingkatkan Dukungan Militer untuk Ukraina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 30 Jan 2023 12:09 WIB
NATO Secretary General Jens Stoltenberg gives a press conference on Russias military operation in Ukraine after talks with President of the European Council and European Commission President, at NATO headquarters in Brussels on February 24, 2022. - Russias President Vladimir Putin has launched a military operation in Ukraine on February 24, 2022 after weeks of intense diplomacy and the imposition of Western sanctions on Russia that failed to deter him. (Photo by JOHN THYS / AFP)
Sekjen NATO Jens Stoltenberg (Foto: AFP/JOHN THYS)
Jakarta -

Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg meminta Korea Selatan (Korsel) untuk "meningkatkan" dukungan militer untuk Ukraina. Dia menyarankan Korsel untuk mempertimbangkan kembali kebijakannya untuk tidak mengekspor senjata ke negara-negara yang berkonflik.

Dilansir kantor berita AFP, Senin (30/1/2023), Stoltenberg berada di Seoul, ibu kota Korsel sebagai bagian dari turnya ke Asia, sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan dengan sekutu-sekutu demokrasi kawasan itu dalam menghadapi konflik Ukraina dan meningkatnya persaingan dari China.

Stoltenberg bertemu pejabat-pejabat tinggi Korea Selatan pada hari Minggu (29/1). Pada hari Senin (30/1), dia mendesak Seoul untuk berbuat lebih banyak untuk membantu Kyiv, dengan mengatakan ada "kebutuhan mendesak akan lebih banyak amunisi".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menunjuk ke negara-negara seperti Jerman dan Norwegia yang memiliki "kebijakan lama untuk tidak mengekspor senjata ke negara-negara yang berkonflik", yang mereka revisi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu.

"Jika kita percaya pada kebebasan, demokrasi, jika kita tidak ingin otokrasi dan totaliter menang maka mereka membutuhkan senjata," katanya, berbicara di Chey Institute di Seoul.

ADVERTISEMENT

Korea Selatan adalah pengekspor senjata yang semakin penting secara global dan baru-baru ini menandatangani kesepakatan untuk menjual ratusan tank ke negara-negara Eropa, termasuk Polandia yang merupakan anggota NATO.

Tetapi undang-undang Korea Selatan melarang ekspor senjata ke negara-negara yang tengah berkonflik. Seoul menyebut hal itulah yang mempersulit pengiriman senjata langsung ke Kyiv, meskipun Seoul telah memberikan bantuan yang tidak mematikan dan bantuan kemanusiaan.

Korea Selatan membuka misi diplomatik pertamanya ke NATO tahun lalu.

Stoltenberg mengatakan tidak jelas kapan konflik di Ukraina akan berakhir. Dia mengatakan Putin sedang mempersiapkan "lebih banyak perang" dan secara aktif memperoleh senjata dari negara-negara termasuk Korea Utara.

Namun, Pyongyang membantah mengirim senjata ke Moskow, dan mengatakan bahwa AS akan menghadapi "hasil yang benar-benar tidak diinginkan" jika terus menyebarkan "rumor buatan sendiri".

"Mencoba menodai citra (Korea Utara) dengan memalsukan sesuatu yang tidak ada adalah provokasi besar yang tidak pernah bisa dibiarkan dan itu tidak bisa tidak memicu reaksi," kata Kwon Jong Gun, direktur jenderal Departemen Urusan AS di Korea Utara.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads