Auckland -
Hujan lebat dengan curah hujan mencetak rekor terus mengguyur hingga memicu banjir di Auckland, Selandia Baru. Sedikitnya tiga orang tewas dan satu orang lainnya dilaporkan hilang akibat banjir yang menggenangi kota terbesar di Selandia Baru itu.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (28/1/2023), Perdana Menteri (PM) baru Selandia Baru, Chris Hipkins, dalam konferensi pers yang digelar setelah mengunjungi sejumlah area yang digenangi banjir menyebut banjir bandang telah memakan korban jiwa.
"Tiga kematian dengan satu orang masih hilang akibat cuaca," sebut Hipkins dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tingkat kerusakan di beberapa daerah cukup besar," imbuhnya.
Disebutkan juga oleh Hipkins bahwa Auckland merasakan 'hari paling basah dalam sejarah' pada Jumat (27/1) waktu setempat. "Ini adalah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam ingatan baru-baru ini," ucapnya.
Kepolisian Auckland melaporkan pada Sabtu (28/1) waktu setempat bahwa jenazah dua pria ditemukan mengapung di genangan banjir di dua lokasi terpisah. Satu jenazah lainnya merupakan korban tanah longsor yang menghancurkan sebuah rumah di dekat pusat kota Auckland.
Sementara satu orang lainnya dinyatakan hilang setelah tersapu banjir di wilayah Auckland bagian selatan.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Chris Hipkins Bakal Gantikan Jacinda Ardern Sebagai PM Selandia Baru':
[Gambas:Video 20detik]
Ini menjadi insiden besar pertama yang dialami Hipkins sejak pertama menjabat pada Rabu (25/1) waktu setempat, setelah Jacinda Ardern mengundurkan diri secara mengejutkan.
"Setelah mensurvei kerusakan yang luas, baik di darat maupun di udara, jelas ini akan menjadi pekerjaan pembersihan yang besar," sebutnya.
Dia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas. "Hilangnya nyawa menggarisbawahi skala peristiwa cuaca ini dan seberapa cepat itu berubah menjadi tragis," ujar Hipkins.
Banjir bandang yang menerjang dengan cepat mengubah ruas jalanan kota Auckland menjadi 'sungai'. Menurut badan prakiraan cuaca Selandia Baru, MetService, curah hujan sebesar 249 milimeter yang mencetak rekor, telah mengguyur area Bandara Auckland dalam 24 jam terakhir sejak Jumat (27/1) pagi.
Cuaca buruk ini sempat memicu penutupan sementara Bandara Auckland, karena genangan air setinggi pergelangan kaki menyelimuti beberapa terminal bandara. Terminal domestik dibuka kembali pada Sabtu (28/1) sore, namun penerbangan internasional diperkirakan baru kembali beroperasi pada Minggu (29/1) besok.
Sebagian besar genangan banjir telah surut pada Sabtu (28/1) sore, namun Hipkins memperingatkan bahwa hujan diperkirakan masih akan mengguyur dan menyarankan warga Auckland untuk tetap berada di dalam rumah.
"Lebih aman berada di dalam ruangan daripada di luar ruangan. Saling menjaga satu sama lain," cetusnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini