Korut Kecam Keputusan AS Kirimkan Tank Tempur ke Ukraina

Korut Kecam Keputusan AS Kirimkan Tank Tempur ke Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 28 Jan 2023 10:02 WIB
This photo provided on Aug. 14, 2022, by the North Korean government, Kim Yo Jong, sister of North Korean leader Kim Jong Un, delivers a speech during the national meeting against the coronavirus, in Pyongyang, North Korea, on Wednesday, Aug. 10, 2022, The influential sister of North Korean leader Kim Jong Un has warned the United States that it would face β€œa more fatal security crisis” as Washington pushes for U.N. condemnation of the North’s recent intercontinental ballistic missile test. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (dok. Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Pyongyang -

Korea Utara (Korut) menyampaikan kecaman atas keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mengirimkan pasokan tank tempur ke Ukraina, yang tengah diinvasi Rusia. Pyongyang menuduh Washington DC telah 'memperluas perang proxy' untuk menghancurkan Moskow, mitra dekatnya.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (28/1/2023), Presiden Joe Biden awal pekan ini menjanjikan 31 unit tank Abram untuk dikirimkan ke Ukraina demi membantu pertempuran melawan invasi Rusia. Tank Abram merupakan salah satu senjata paling kuat dan paling canggih dalam militer AS.

Bersama dengan China, Rusia merupakan salah satu dari sedikit sahabat internasional Korut dan sebelumnya telah membantu rezim komunis tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan yang dirilis Jumat (27/1) waktu setempat, Kim Yo Jong -- yang merupakan adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un -- menyalahkan AS atas krisis yang kini berlangsung di Ukraina.

ADVERTISEMENT

Kim Yo Jong menuduh Washington DC telah 'jauh melanggar garis merah' dengan mengirimkan pasokan tank ke Kiev.

"Bersembunyi di balik ini merupakan niat jahat AS untuk mewujudkan tujuan hegemonik dengan semakin memperluas perang proxy untuk menghancurkan Rusia," sebut Kim Yo Jong dalam pernyataannya.

Kim Yo Jong menyebut AS sebagai 'penjahat berat' dan menegaskan Pyongyang akan 'selalu berada di posisi yang sama dengan personel militer dan rakyat Rusia'.

"Dunia akan menjadi lebih cerah, lebih aman dan lebih tenang sekarang jika bukan karena AS," cetusnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Wujud Tank Abrams & Leopard Milik AS-Jerman yang Dikirim ke Ukraina':

[Gambas:Video 20detik]



Selain Suriah dan Rusia, Korut merupakan satu-satunya negara yang mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk, dua wilayah Ukraina bagian timur yang sebagian dikuasai separatis pro-Rusia.

Rusia yang merupakan salah satu negara anggota permanen Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), telah sejak lama menentang peningkatan tekanan terhadap Korut yang bersenjatakan nuklir. Moskow bahkan meminta keringanan sanksi internasional untuk alasan kemanusiaan bagi Pyongyang.

Pada September tahun lalu, Kim Jong Un menetapkan Korut sebagai negara nuklir yang 'tidak bisa diubah', dan negara itu menggelar rentetan uji coba senjata nyaris setiap bulan sepanjang tahun lalu -- yang jelas melanggar sanksi.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads