Israel melancarkan serangan udara ke arah Gaza pada Jumat (27/1) untuk merespons tembakan roket yang dilancarkan militan di daerah kantong Palestina itu. Aksi saling serang kembali terjadi saat ketegangan meningkat usai operasi penggerebekan mematikan oleh tentara Israel di Jenin, Tepi Barat.
Seperti dilansir AFP, Jumat (27/1/2023), Israel menyatakan telah melancarkan sedikitnya dua serangan yang menargetkan militan Hamas, yang menguasai Gaza. Serangan udara itu disebut merespons gelombang peluncuran roket yang dilancarkan dari Gaza ke wilayah Israel bagian selatan.
Belum ada laporan korban jiwa dari kedua pihak akibat serangan-serangan itu,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan juga bahwa sebagian besar roket yang ditembakkan dari wilayah Gaza, berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.
Belum ada kelompok militan Palestina di Gaza yang mengklaim bertanggung jawab atas peluncuran roket ke wilayah Israel.
Namun pada Kamis (26/1) waktu setempat, baik Hamas maupun Jihad Islam bersumpah untuk merespons operasi penggerebekan tentara Israel di kamp pengungsi di Jenin, Tepi Barat, yang menewaskan sedikitnya sembilan orang.
Militer Israel menyebut penggerebekan itu menargetkan militan Jihad Islam, yang diduga ada di balik serangan terhadap tentara dan warga sipil Israel. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyebut kelompok militan itu berencana 'melakukan serangan teror di Israel'.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Pria Palestina Ditembak Mati Sipil Israel':
Dalam insiden terpisah, seorang warga Palestina lainnya tewas akibat tembakan tentara Israel dalam kerusuhan yang pecah di Tepi Barat dekat Ramallah.
Menanggapi korban jiwa dalam penggerebekan itu, juru bicara Jihad Islam Tariq Salmi bersumpah bahwa 'perlawanan ada di mana-mana dan siap untuk konfrontasi berikutnya'.
Sementara wakil kepala Hamas, Saleh al-Arouri, menegaskan Israel 'akan membayar harga untuk pembantaian di Jenin'.