Sedikitnya dua orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka dalam serangan pisau di sebuah kereta api regional di Jerman utara pada Rabu (25/1) waktu setempat. Pelaku penikaman kemudian ditaklukkan oleh para penumpang lainnya.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/1/2023), juru bicara kepolisian mengatakan, penusukan terjadi di dalam kereta api yang melakukan perjalanan antara kota Hamburg dan Kiel. Disebutkan bahwa tiga orang dari para korban luka mengalami luka serius.
Tersangka, seorang pria berusia 33 tahun asal Palestina, ditahan di stasiun kereta api di kota Brokstedt dan dirawat di rumah sakit karena luka-luka ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para saksi dapat menahan tersangka segera setelah serangan itu sampai polisi tiba di stasiun di Brokstedt," kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Juru bicara polisi itu mengatakan penyelidikan motif difokuskan pada "semua arah" termasuk kemungkinan ekstremisme atau masalah psikologis pelaku.
Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser menyebut serangan itu sebagai "berita mengejutkan" dan mengatakan bahwa pikirannya tertuju pada para korban "dari tindakan mengerikan ini" dan keluarga mereka.
Sabine Suetterlin-Waack, menteri dalam negeri negara bagian Schleswig-Holstein, mengatakan polisi federal dan regional "bekerja sama secara erat" untuk menemukan motif penikaman.
"Bagi saya jelas bahwa tindakan mengerikan ini bertentangan dengan kemanusiaan," katanya, seraya menambahkan bahwa dia sedang menuju ke lokasi kejadian.
Harian Bild mengatakan tersangka mengalami luka-luka di kedua tangannya saat ditahan.
Perusahaan kereta api nasional Jerman, Deutsche Bahn mengatakan beberapa kereta di jalur antara Hamburg dan Kiel telah dibatalkan untuk memungkinkan polisi melakukan penyelidikan.
Jerman telah dilanda beberapa serangan pisau mematikan dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa serangan itu dilakukan oleh ekstremis dan lainnya dilakukan oleh orang-orang yang menderita masalah psikologis yang serius.
Sebelumnya, seorang ekstremis Suriah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada Mei 2021 karena menikam seorang pria Jerman sampai mati dan satu orang lainnya dengan parah dalam serangan homofobik di kota Dresden.
Juni 2022 lalu, seorang wanita berusia 30 tahun meninggal karena luka-lukanya setelah serangan pisau yang tampaknya merupakan serangan acak terhadap mahasiswa di kampus.