Rumah Presiden Amerika Serikat Joe Biden digeledah Departemen Kehakiman. Dari penggeledahan itu, sejumlah dokumen rahasia ditemukan.
Seperti dilansir dari AFP, Minggu (22/1), penggeledahan itu dilakukan di kediaman Biden di Wilmington, Delaware. Penggeledahan disebut berlangsung selama 12 jam, Jumat (20/1).
Departemen Kehakiman AS menemukan sejumlah dokumen Biden ketika menjabat di senat AS hingga saat menjadi wakil presiden AS. Biden pernah menjadi anggota senat mewakili Delaware dari 1973 hingga 2009 dan wakil presiden pada 2009-2017.
Penggeledahan itu mengejutkan Biden. Sebab, penggeledahan itu dilakukan setelah Biden bersiap untuk menyatakan siap tidaknya mencalonkan diri untuk maju lagi Pilpres 2024.
Biden menekankan tidak melakukan kesalahan apapun dan situasi tersebut adalah kesalahan yang tidak disengaja. Dokumen-dokumen ketika dirinya menjabat sebagai wakil presiden dan dikategorikan rahasia pertama kali muncul di sebuah kantor lembaga think thank yang berafiliasi dengan Biden di Washington tahun lalu sebelum ditemukan lagi di rumahnya di Delaware.
"DOJ mengambil materi yang dianggap dalam ruang lingkup penyelidikannya,termasuk enam item yang terdiri dari dokumen dengan tanda klasifikasi dan materi di sekitarnya," kata pengacara Biden, Bob Bauer.
Bauer mengatakan pihaknya dan penasihat Gedung Putih mengatur dengan Departemen Kehakiman untuk hadir selama pemeriksaan dan disetujui untuk tidak mempublikasikan berita pencarian sebelumnya 'sesuai dengan prosedur standarnya'.
Dia menyebut ruangan yang digeledah antara lain seluruh ruang kerja, tempat tinggal, dan ruang penyimpanan.
"DOJ memiliki akses penuh ke rumah Presiden, termasuk catatan tulisan tangan pribadi, file, kertas, penjilid, memorabilia, daftar tugas, jadwal, dan pengingat selama beberapa dekade," katanya.
Gedung Putih mengatakan kumpulan dokumen sebelumnya diserahkan ke Departemen Kehakiman dan Arsip Nasional, yang menangani catatan kepresidenan, segera setelah ditemukan.
(idn/idn)