Seorang petugas penjaga perbatasan Amerika Serikat menembak seorang migran yang mencoba melarikan diri dari otoritas imigrasi di Texas.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (21/1/2023), migran itu terluka setelah ditembak di bahu kirinya oleh seorang anggota Garda Nasional Texas di dekat kota McAllen. Luka yang dialaminya disebut tidak membahayakan jiwa. Demikian disampaikan penegak hukum dan media-media lokal, Texas Tribune dan Military Times, yang mengutip dokumen internal dari Departemen Militer Texas.
Menurut laporan media-media lokal, agen perbatasan menemukan empat migran di sebuah rumah kosong pada Senin lalu. Ketika tiga dari mereka menyerah, yang keempat mencoba melarikan diri melalui jendela. Saat itulah, pria itu ditembak oleh tentara Garda Nasional.
Pria yang terluka, yang kewarganegaraannya belum diungkapkan, telah dibawa untuk dirawat di rumah sakit setempat.
"Texas Rangers sedang menyelidiki insiden itu," kata juru bicara Departemen Keamanan Publik Texas kepada AFP.
Menurut pernyataan dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan, "Agen Patroli Perbatasan AS yang ditugaskan ke Lembah Rio Grande hadir bersama dengan Garda Nasional Texas dan Departemen Keamanan Publik Texas selama insiden penembakan di Abram, Texas itu.
"Satu orang dilaporkan terluka," imbuh pernyataan tersebut.
Prajurit yang melepaskan tembakan ditempatkan di dekat perbatasan AS-Meksiko sebagai bagian dari Operasi Lone Star, sebuah program tahun 2021 yang diluncurkan oleh Gubernur Texas, Greg Abbott.