Penjaga Perbatasan AS Tembak Migran di Texas

Penjaga Perbatasan AS Tembak Migran di Texas

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 21 Jan 2023 14:14 WIB
ilustrasi penembakan
Ilustrasi (Foto: Internet)
Jakarta -

Seorang petugas penjaga perbatasan Amerika Serikat menembak seorang migran yang mencoba melarikan diri dari otoritas imigrasi di Texas.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (21/1/2023), migran itu terluka setelah ditembak di bahu kirinya oleh seorang anggota Garda Nasional Texas di dekat kota McAllen. Luka yang dialaminya disebut tidak membahayakan jiwa. Demikian disampaikan penegak hukum dan media-media lokal, Texas Tribune dan Military Times, yang mengutip dokumen internal dari Departemen Militer Texas.

Menurut laporan media-media lokal, agen perbatasan menemukan empat migran di sebuah rumah kosong pada Senin lalu. Ketika tiga dari mereka menyerah, yang keempat mencoba melarikan diri melalui jendela. Saat itulah, pria itu ditembak oleh tentara Garda Nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang terluka, yang kewarganegaraannya belum diungkapkan, telah dibawa untuk dirawat di rumah sakit setempat.

"Texas Rangers sedang menyelidiki insiden itu," kata juru bicara Departemen Keamanan Publik Texas kepada AFP.

ADVERTISEMENT

Menurut pernyataan dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan, "Agen Patroli Perbatasan AS yang ditugaskan ke Lembah Rio Grande hadir bersama dengan Garda Nasional Texas dan Departemen Keamanan Publik Texas selama insiden penembakan di Abram, Texas itu.

"Satu orang dilaporkan terluka," imbuh pernyataan tersebut.

Prajurit yang melepaskan tembakan ditempatkan di dekat perbatasan AS-Meksiko sebagai bagian dari Operasi Lone Star, sebuah program tahun 2021 yang diluncurkan oleh Gubernur Texas, Greg Abbott.

Dalam program tersebut, lebih dari 5.000 pasukan Garda Nasional dikirim ke Lembah Rio Grande untuk membantu menangani gelombang masuk migran Amerika Tengah dan lainnya ke Amerika Serikat.

Otoritas AS mencatat 2,3 juta penangkapan dan deportasi migran pada tahun fiskal 2022, lima kali lebih banyak daripada tahun 2020.

Peningkatan tersebut sebagian merupakan akibat dari Title 42, aturan era pandemi kontroversial yang melarang oran-orang yang tidak berwenang memasuki Amerika Serikat.

Ribuan orang, yang tidak dapat memasuki AS, terjebak di kota-kota perbatasan Meksiko, menunggu kesempatan untuk mengajukan permohonan suaka.

Washington telah membuat pengecualian untuk mengizinkan masuknya migran dari negara-negara seperti Kuba, Nikaragua, Venezuela, dan Haiti dalam keadaan tertentu.

Simak juga 'Bocah 6 Tahun Tembak Guru Sendiri Hingga Sekarat di AS':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads