Meksiko Kerahkan Garda Nasional ke Stasiun Kereta Usai Rentetan Insiden

ADVERTISEMENT

Meksiko Kerahkan Garda Nasional ke Stasiun Kereta Usai Rentetan Insiden

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 13 Jan 2023 12:51 WIB
Forensic technicians work close to the area where two subway trains collide head-on at a subway station, in Mexico City, Mexico, January 7, 2023. REUTERS/Quetzalli Nicte-Ha
tabrakan dua kereta di Meksiko (Foto: REUTERS/Quetzalli Nicte-Ha)
Jakarta -

Ribuan anggota Garda Nasional akan dikerahkan untuk berjaga di stasiun kereta bawah tanah di ibu kota Meksiko, Mexico City menyusul serangkaian insiden keselamatan, termasuk kecelakaan bulan ini yang menyebabkan satu orang tewas.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/1/2023), masalah-masalah keamanan telah menggoyahkan kepercayaan publik terhadap sistem transportasi yang digunakan oleh jutaan orang di megacity yang padat itu.

Mulai Kamis (12/1) waktu setempat, sekitar 6.000 anggota Garda Nasional akan hadir di stasiun metro, kata Wali Kota Mexico City Claudia Sheinbaum kepada wartawan.

"Tujuan mereka adalah untuk menjamin keamanan pengguna," imbuhnya, seraya menambahkan bahwa para personel Garda Nasional itu tidak akan bersenjata.

Langkah itu dilakukan setelah dua kereta metro bertabrakan di sebuah terowongan pada Sabtu lalu. Insiden itu menewaskan seorang wanita muda dan melukai puluhan orang lainnya.

Itu adalah insiden paling serius sejak rel layang ambruk pada Mei 2021, menewaskan 26 orang dan melukai puluhan orang lainnya.

Sheinbaum mengatakan, insiden-insiden lain yang kurang serius tetapi tidak biasa, termasuk masalah dengan roda, telah dilaporkan dalam beberapa bulan terakhir.

Dia membantah itu adalah akibat dari pemotongan anggaran, seperti yang dituduhkan oleh para kritikus wali kota tersebut, yang dipandang sebagai kandidat utama untuk menggantikan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador tahun depan.

Mengomentari penempatan Garda Nasional di metro, Lopez Obrador berkata: "Jika mereka menyebut itu militerisasi atau apa pun sebutannya, kami bertanggung jawab."

Kelompok hak asasi Amnesty International menyatakan keprihatinan tentang keputusan tersebut, seraya menyerukan "jaminan bahwa tugas keamanan publik dilakukan oleh lembaga sipil."

Simak juga 'Sudah 29 Orang Tewas Sejak Geng Narkoba El Chapo Ngamuk di Meksiko':

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT