Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov menuduh aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa berupaya melemahkan dan mengalahkan Rusia. Lavrov pun menegaskan bahwa Moskow akan melakukan semua hal yang bisa dilakukan untuk 'menyadarkan' NATO dan Uni Eropa.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (20/1/2023), komentar itu disampaikan Lavrov pada hari yang sama ketika mantan Presiden Dmitry Medvedev memperingatkan NATO bahwa kekalahan Rusia di Ukraina bisa memicu perang nuklir.
Hampir 11 bulan usai menginvasi Ukraina, Rusia berupaya menunjukkan, kepada rakyatnya sendiri, bahwa perang yang terus berlangsung adalah perang eksistensi dengan Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan kepada televisi pemerintah, Lavrov menyebut Moskow akan berusaha menyadarkan politisi Barat dari sikap 'lancang' dan 'kolonial' terhadap Rusia.
"Saya berharap kesadaran akan datang," ucapnya.
"Kami akan melakukan segalanya agar kolega-kolega kami dari NATO dan Uni Eropa bisa sadar secepat mungkin," cetus Lavrov.
Komentar itu disampaikan Lavrov saat mengunjungi Belarusia, sekutu dekat Rusia, yang menggelar latihan udara bersama pekan ini.
Lihat juga video 'Rusia Rudal Apartemen di Dnipro, Belasan Orang Tewas':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Latihan itu menjadi bagian dari rangkaian panjang aktivitas militer bersama yang memicu kekhawatiran Ukraina bahwa Presiden Vladimir Putin berusaha menarik Belarusia ke dalam perang, terutama di kubu Rusia.
"Kami memiliki posisi yang sama soal tujuan apa yang diperlu dicapai dan bagaimana memastikan bahwa Rusia maupun Belarusia tidak terancam oleh tetangga-tetangga kami -- baik Ukraina atau yang lainnya," ujar Lavrov dalam pernyataannya usai bertemu Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Latihan udara bersama itu dimulai sejak Senin (16/1) waktu setempat dan akan berlangsung hingga 1 Februari mendatang, serta menggunakan semua lapangan terbang Belarusia. Delam penjelasannya, otoritas Belarusia menegaskan latihan itu murni bersifat defensif.
Ukraina telah berulang kali memperingatkan potensi serangan dari wilayah Belarusia. Pekan lalu, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukan Ukraina harus siap di perbatasan.