Wakil Perdana Menteri (PM) China Liu He menyatakan negaranya telah kembali normal setelah mencabut pembatasan virus Corona (COVID-19) yang diberlakukan secara ketat selama tiga tahun terakhir. Liu lantas mengundang 'sahabat-sahabat internasional' untuk kembali mengunjungi China.
Seperti dilansir AFP, Rabu (18/1/2023), Beijing secara tiba-tiba menghentikan pendekatan 'nol-COVID' bulan lalu, setelah menerapkannya selama tiga tahun melalui pembatasan antipandemi paling keras di dunia.
Langkah itu memicu gelombang infeksi terbaru yang membuat rumah-rumah sakit setempat dibanjiri pasien dan krematorium kewalahan. Pada Sabtu (14/1) lalu, otoritas China mengungkapkan bahwa nyaris 60.000 kematian terkait COVID-19 dilaporkan hanya dalam waktu sebulan terakhir.
Namun dalam pertemuan elite global Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang digelar di Davos, Swiss, pekan ini, Liu menyebut bahwa transisi 'secara keseluruhan telah berlangsung stabil dan mulus'.
"Waktu untuk mencapai puncak (infeksi) dan kembali ke normal telah berlangsung relatif cepat. Dalam beberapa hal, itu melampaui harapan kami," sebutnya.
Disebutkan oleh Liu bahwa industri makanan dan minuman, serta pariwisata di China mulai kembali normal. Diperkirakan akan ada lima miliar perjalanan pada masa liburan Tahun Baru Imlek yang dimulai akhir pekan ini.
"Semuanya telah kembali normal secara komprehensif," klaim Liu saat berbicara di Davos pada Selasa (17/1) waktu setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Populasi Negaranya Menyusut, Warga China Enggan Punya Banyak Anak':