Para tentara Ukraina tiba di Amerika Serikat untuk mempelajari cara menggunakan sistem pertahanan udara Patriot. Diharapkan sistem rudal canggih ini akan dapat melindungi dari serangan rudal Rusia seperti yang baru saja menewaskan 40 orang di kota Dnipro.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (17/1/2023), para personel Ukraina tiba pada Minggu (15/1) malam waktu setempat di Fort Sill di negara bagian Oklahoma untuk pelatihan di Sekolah Artileri Pertahanan Udara Angkatan Darat AS, kata Kolonel Curtis King dari fasilitas itu dalam sebuah video yang diposting di Twitter.
Washington telah menjanjikan Patriot -- yang menembakkan rudal untuk melumpuhkan rudal -- ke Ukraina akhir tahun lalu untuk membantu melawan serangan udara tanpa henti oleh Moskow.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini adalah kemenangan yang signifikan bagi Kyiv, yang telah berulang kali mendesak Amerika Serikat untuk sistem rudal canggih tersebut, saat perang yang diluncurkan oleh Moskow hampir setahun yang lalu terus berlanjut.
King tidak menyebut berapa banyak pasukan Ukraina yang tiba di Oklahoma. Namun, Pentagon mengatakan awal bulan ini bahwa 90 hingga 100 tentara Ukraina akan datang ke Amerika untuk mempelajari cara mengoperasikan dan memelihara sistem rudal Patriot dalam kursus yang berlangsung selama beberapa bulan.
Pertahanan udara telah memainkan peran kunci dalam melindungi Ukraina dari serangan dan mencegah pasukan Moskow menguasai wilayah udara.
Tetapi karena Rusia menghadapi kemunduran yang semakin meningkat di darat, Rusia mulai secara sistematis menargetkan infrastruktur penting di Ukraina, dalam serangan yang telah mengganggu pasokan listrik dan air bagi jutaan orang.
Sebelumnya, serangan rudal Rusia hari Minggu lalu di sebuah gedung apartemen di Dnipro di Ukraina tengah menewaskan sedikitnya 40 orang. Rusia membantah bertanggung jawab atas salah satu serangan tunggal paling mematikan sejak perang dimulai itu.
Dibuat oleh Raytheon, MIM-104 Patriot adalah sistem rudal darat-ke-udara yang awalnya dikembangkan untuk mencegat pesawat yang terbang tinggi. Itu dimodifikasi pada 1980-an untuk fokus pada ancaman baru rudal balistik taktis, dan digunakan dalam pertempuran melawan rudal-rudal Scud buatan Rusia yang digunakan Irak dalam Perang Teluk pertama.
Patriot telah terbukti efektif di Arab Saudi melawan rudal-rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman.