Ulah Barbar Yuka Takaoka Sebat Dulu Usai Tikam Pacar Berdarah-darah

Ulah Barbar Yuka Takaoka Sebat Dulu Usai Tikam Pacar Berdarah-darah

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Minggu, 15 Jan 2023 21:02 WIB
Ilustrasi fokus (bukan buat insert) Pembunuhan Sisca Icun (Nadia Permatasari/detikcom)
Foto: Ilustrasi pembunuhan (detikcom)
Jakarta -

Kisah kriminal Yuka Takaoka ramai dibicarakan sejak 2019 lalu. Perempuan warga Jepang itu menjadi viral usai menikam pacarnya. Yang lebih barbar, Takaoka sempat-sempatnya membakar sebatang rokok di samping pacarnya yang tergeletak berselimutkan darah.

Peristiwa berdarah itu terjadi pada 23 Mei 2019 lalu. Menurut versi polisi, penikaman itu berawal saat pacar Takaoka, Phoenix Luna -- nama panggung pria yang bekerja di sebuah klub malam di Distrik Lampu Merah Kabukicho itu -- pulang terlambat.

Padahal, Takaoka yang bekerja sebagai manajer sebuah klub malam 'Girl's Bar' sudah menunggunya di apartemennya. Polisi menyebut Takaoka dan Phoenix Luna tinggal bersama sejak 20 Mei 2019 atau tiga hari sebelum penikaman terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Takaoka pun merasa bahwa pacarnya itu menjadi "dingin" terhadapnya. Ditambah lagi, dia menemukan foto Phoenix Luna bersama perempuan lain.

"Pada hari itu, dia (Phoenix Luna) pulang larut malam, padahal dia (Takaoka) sudah menunggu. Selain itu, dia (Takaoka) menemukan foto pacarnya (Phoenix Luna) dengan wanita lain di ponsel yang ditinggalkannya," kata penyidik.

ADVERTISEMENT

Saat Phoenix Luna pulang, Takaoka sama sekali tidak menyinggung perihal foto yang ditemukannya. Namun, saat Phoenix Luna tidur, Takaoka pun menikamnya dengan pisau.

"Sebaliknya, setelah pacarnya tertidur, dia menikamnya dengan pisau. Terkejut, pacarnya terbangun dan melarikan diri ke lobi lantai pertama," kata penyelidik.

Berlumuran Darah

Saat polisi datang, pacar Takoaka sudah tergeletak bersimbah darah di lantai. Sementara di sampingnya, Takaoka yang terlihat tenang, berbicara di telepon sembari merokok. Pahanya yang tak tertutup dan tangannya yang memegang sebatang rokok terlihat berlumuran darah. Sementara di belakangnya, tergeletak tubuh Phoenix Luna yang baru saja ditikamnya.

Takaoka diduga telah menikam pacarnya dua kali di apartemen mereka yang berlantai lima puluh sekitar pukul 16.00 waktu setempat.

Fuji News Network merilis rekaman kamera keamanan yang menunjukkan polisi Tokyo mengawal Takaoka dari gedung apartemennya. Penyidik juga menyita sebilah pisau dari rumah tersebut.

Foto Takaoka yang tengah tersenyum di dalam mobil polisi usai ditangkap juga sempat viral. Takaoka pun didakwa percobaan pembunuhan.

Takaoka ungkap alasan sebat dulu usai tikam pacar. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Seorang Pria Tikam 3 Perawat Medis di California

[Gambas:Video 20detik]



Alasan Sebat Dulu Usai Tikam Pacar

Takaoka pun mengungkap alasannya memilih untuk sebat dulu sembari menelepon temannya usai menikam sang pacar, Phoenix Luna -- nama panggung pria yang bekerja di klub malam di Distrik Lampu Merah Kabukicho itu.

Takaoka mengaku memilih duduk santai sembari merokok usai menikam pacarnya karena memang tidak berniat kabur. Dia mengaku ingin bunuh diri setelah melihat pacarnya benar-benar mati.

"Saya tidak ingin pergi ke mana pun, jadi saya duduk di tangga luar. Saya tidak menelepon layanan darurat karena saya berniat untuk mati setelah melihatnya mati karena penusukan," kata Takaoka saat itu.

"Karena aku sangat mencintainya, aku tidak bisa menahannya," imbuh dia.

Pacar Takaoka Selamat dan Tak Dendam

Pada Juli 2019, pacar Takaoka menyampaikan kabarnya. Kepada Shukan Post, Phoenix Luna mengaku tidak menyimpan dendam kepada Takaoka.

Dia juga meluruskan pemberitaan yang beredar. Phoenix Luna mengaku tidak tinggal bersama Takaoka. Saat itu, dia datang ke apartemen Takaoka untuk membantunya membersihkan apartemen. Namun, karena pekerjaan, dia pun datang terlambat ke apartemen Takaoka.

Saat tiba di apartemen Takaoka, alih-alih membersihkan, dia memutuskan untuk mandi dan bersantai, lalu dia tertidur. Peristiwa itu pun terjadi.

"Setelah perut saya terasa tidak nyaman, saya melihat sebilah pisau menonjol di badan saya dan banyak darah," kata Phoenix Luna.

"Anehnya, saya tidak merasakan sakit, tapi saya terkejut dan ketakutan. Jadi, saya mendorong (Takaoka) dari tempat tidur dan melarikan diri. Dia kemudian mengejar saya. Saya pikir saya sudah mati," imbuhnya.

Terlepas dari semua yang terjadi, Phoenix Luna tidak memiliki dendam kepada Takaoka. Menurut dia, Takaoka memiliki alasan hingga menikamnya.

"Saya tidak menyimpan dendam," katanya.

"Saya pikir ada alasan baginya untuk menikam saya. Berkat dia juga saya dapat mencapai penjualan yang saya lakukan dalam waktu kurang dari setahun sejak saya menjadi hostes," imbuh Phoenix Luna.

Halaman 3 dari 2
(mae/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads