Yuka Takaoka (kini 25) membakar sebatang rokok sembari duduk lesehan tampak seperti pemandangan biasa. Yang tak biasa yaitu paha yang tak tertutup berlumuran darah dan ternyata di belakangnya tampak sesosok yang juga berselimutkan darah yang ternyata adalah pacarnya yang baru saja ditikamnya.
Dikutip The Sun dan Tokyo Reporter, Minggu (15/1/2022), peristiwa berdarah itu terjadi pada 2019 saat Takaoka mengungkap alasan memilih untuk sebat dulu sembari menelepon temannya usai menikam sang pacar, Phoenix Luna -- nama panggung pria yang bekerja di klub malam di Distrik Lampu Merah Kabukicho itu.
Takaoka mengaku memilih duduk santai sembari merokok usai menikam pacarnya karena memang tidak berniat kabur. Dia mengaku ingin bunuh diri setelah melihat pacarnya benar-benar mati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak ingin pergi ke mana pun, jadi saya duduk di tangga luar. Saya tidak menelepon layanan darurat karena saya berniat untuk mati setelah melihatnya mati karena penusukan," kata Takaoka saat itu.
Peristiwa Penikaman
Menurut polisi, peristiwa penusukan itu dimulai saat Phoenix Luna pulang terlambat. Padahal, Takaoka sudah menunggunya. Takaoka pun merasa bahwa pacarnya itu menjadi "dingin" terhadapnya.
"Pada hari itu, dia (Phoenix Luna) pulang larut malam, padahal dia (Takaoka) sudah menunggu. Selain itu, dia (Takaoka) menemukan foto pacarnya (Phoenix Luna) dengan wanita lain di ponsel yang ditinggalkannya," kata penyidik saat itu.
Saat Phoenix Luna pulang, Takaoka sama sekali tidak menyinggung perihal foto yang ditemukannya. Namun, saat Phoenix Luna tidur, Takaoka menikamnya dengan pisau.
"Sebaliknya, setelah pacarnya tertidur, dia menikamnya dengan pisau. Terkejut, pacarnya terbangun dan melarikan diri ke lobi lantai pertama," kata penyelidik.
Saat polisi datang, pacar Takoaka sudah berbaring bersimbah darah di lantai. Sementara di sampingnya, Takaoka yang berlumuran darah terlihat tenang dan berbicara di telepon sembari merokok.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Tonton juga Video: Jepang-China Memanas Buntut Penangguhan Penerbitan Visa
Takaoka diduga menikam pacarnya dua kali di flat mereka yang berlantai lima puluh sekitar pukul 16.00 waktu setempat, 23 Mei 2019.
"Karena aku sangat mencintainya, aku tidak bisa menahannya," kata Takaoka kepada polisi setelah penangkapannya, menurut media setempat.
Fuji News Network merilis rekaman kamera keamanan yang menunjukkan polisi Tokyo mengawal Takaoka dari gedung apartemennya, kakinya berlumuran darah. Foto Takaoka yang tengah tersenyum di dalam mobil polisi usai ditangkap juga sempat viral. Takaoka pun didakwa percobaan pembunuhan.
Pacar Takaoka Selamat
Pada Juli 2019, pacar Takaoka menyampaikan kabarnya. Kepada Shukan Post, Phoenix Luna mengaku tidak menyimpan dendam kepada Takaoka.
Dia juga meluruskan pemberitaan yang beredar. Phoenix Luna mengaku tidak tinggal bersama Takaoka. Saat itu, dia datang ke apartemen Takaoka untuk membantunya membersihkan apartemen. Namun, karena pekerjaan, dia pun datang terlambat ke apartemen Takaoka.
Saat tiba di apartemen Takaoka, alih-alih membersihkan, dia memutuskan untuk mandi dan bersantai, lalu dia tertidur. Peristiwa itu pun terjadi.
"Setelah perut saya terasa tidak nyaman, saya melihat sebilah pisau menonjol di badan saya dan banyak darah," kata Phoenix Luna.
"Anehnya, saya tidak merasakan sakit, tapi saya terkejut dan ketakutan. Jadi, saya mendorong (Takaoka) dari tempat tidur dan melarikan diri. Dia kemudian mengejar saya. Saya pikir saya sudah mati," imbuhnya.
Terlepas dari semua yang terjadi, Phoenix Luna tidak memiliki dendam kepada Takaoka. Menurut dia, Takaoka memiliki alasan hingga menikamnya.
"Saya tidak menyimpan dendam," katanya.
"Saya pikir ada alasan baginya untuk menikam saya. Berkat dia juga saya dapat mencapai penjualan yang saya lakukan dalam waktu kurang dari setahun sejak saya menjadi hostes," imbuhPhoenixLuna.