Pesawat Bawa 72 Orang Jatuh, Wilayah Udara Nepal Disorot soal Penerbangan

Pesawat Bawa 72 Orang Jatuh, Wilayah Udara Nepal Disorot soal Penerbangan

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Minggu, 15 Jan 2023 14:27 WIB
Ilustrasi pesawat
Foto: Ilustrasi pesawat (Getty Images/iStockphoto/Bahadur Ali)
Kathmandu -

Industri udara Nepal berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dari mulai penerbangan kargo hingga komersil antara daerah yang sulit dijangkau. Namun, capaian itu terganggu buruknya keamanan penerbangan dan pemeliharaan pesawat yang tidak memadai.

Dilansir AFP, Minggu (15/1/2023), Uni Eropa bahkan telah melarang maskapai penerbangan Nepal dari wilayah udaranya karena masalah keamanan.

Negara Himalaya ini memiliki beberapa landasan pacu paling terpencil dan rumit di dunia, diapit oleh puncak yang tertutup salju dengan pendekatan yang menimbulkan tantangan bahkan bagi pilot ulung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, operator pesawat mengatakan Nepal tidak memiliki infrastruktur untuk prakiraan cuaca yang akurat, terutama di daerah terpencil dengan medan pegunungan yang menantang di mana kecelakaan mematikan telah terjadi di masa lalu.

Padahal, cuaca di pegunungan dapat berubah dengan cepat dan menciptakan kondisi yang berbahaya bagi penerbangan.

ADVERTISEMENT

Pesawat Jatuh

Kecelakaan pesawat yang dioperasikan Maskapai Nepal juga beberapa kali terjadi. Pada Mei 2022 lalu, pesawat Tara Air jatuh dan menewaskan 22 penumpangnya -- 16 orang Nepal, empat orang India, dan dua orang Jerman.

Kontrol lalu lintas udara saat itu kehilangan kontak dengan Twin Otter berbaling-baling ganda tak lama setelah lepas landas dari Pokhara dan menuju Jomsom, tujuan trekking yang populer.

Puing-puingnya ditemukan sehari kemudian, berserakan di lereng gunung pada ketinggian sekitar 14.500 kaki (4.400 meter).

Sekitar 60 orang terlibat dalam misi pencarian, kebanyakan dari mereka berjalan menanjak bermil-mil untuk sampai ke sana.

Setelah kecelakaan itu, otoritas memperketat peraturan, termasuk bahwa pesawat hanya akan diizinkan terbang hanya jika ada ramalan cuaca yang baik di seluruh rute.

Empat tahun sebelumnya atau pada Maret 2018, sebuah pesawat US-Bangla Airlines mendarat darurat di dekat bandara internasional Kathmandu yang terkenal sulit. Insiden itu menewaskan 51 orang.

Kecelakaan itu adalah yang paling mematikan di Nepal sejak 1992. Pada kecelakaan di tahun 1992 itu, 167 penumpang pesawat Pakistan International Airlines tewas ketika jatuh saat mendekati Kathmandu.

Hanya dua bulan sebelumnya, sebuah pesawat Thai Airways juga jatuh di dekat bandara yang sama, menewaskan 113 orang.

Terbaru, pesawat ATR dari Yeti Airlines dilaporkan jatuh di Pokhara di Nepal. Pesawat itu membawa total 72 orang.

Dilansir Kathmandu Post, Minggu (15/1/2022), pesawat itu sedianya terbang dari Kathmandu ke Pokhara. Pesawat itu membawa 68 penumpang dan 4 kru.

Pesawat itu dikabarkan jatuh di antara bandara lama dan Bandara Internasional Pokhara. Demikian disampaikan Sudarshan Bartaula selaku juru bicara Yeti Airlines.

Simak Video: Helikopter tur Jatuh di Bandara Las Vegas Setelah Pendaratan Tak Mulus

[Gambas:Video 20detik]




(mae/dhn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads