14 Mayat Ditemukan di Antara Puing Pesawat Maskapai Nepal

14 Mayat Ditemukan di Antara Puing Pesawat Maskapai Nepal

Tim detikcom - detikNews
Senin, 30 Mei 2022 15:06 WIB
Puing-puing pesawat maskapai lokal Nepal, Tara Air, ditemukan di area pegunungan setempat. Dilaporkan bahwa pesawat itu mengangkut 22 orang saat hilang kontak sejak Minggu (29/5) waktu setempat.
Puing pesawat maskapai Nepal yang jatuh ditemukan tersebar di lereng pegunungan (Via REUTERS/Fishtail Air Pvt Ltd)
Kathmandu -

Petugas penyelamat Nepal berhasil menemukan 14 mayat di antara puing-puing pesawat maskapai lokal Tara Air yang jatuh di area pegunungan setempat. Puing-puing pesawat itu dilaporkan tersebar di lereng pegunungan.

Seperti dilansir AFP, Senin (30/5/2022), pesawat jenis Twin Otter yang dioperasikan oleh maskapai Tara Air hilang kontak dengan menara lalu lintas udara sesaat usai lepas landas dari Pokhara, Nepal bagian barat, pada Minggu (29/5) pagi waktu setempat, menuju Jomsom, area pendakian terkenal.

Sejumlah helikopter yang dioperasikan militer Nepal dan perusahaan swasta menjelajah area pegunungan terpencil yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat, sepanjang hari pada Minggu (29/5) waktu setempat. Helikopter itu dibantu oleh tim penyelamat yang menempuh jalur darat dengan berjalan kaki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upaya pencarian dihentikan saat malam tiba dan cuaca buruk menghambat operasi yang dilakukan di ketinggian 3.800 - 4.000 meter dari permukaan laut.

Setelah pencarian dilanjutkan pada Senin (30/5) waktu setempat, militer Nepal membagikan foto bagian badan pesawat dan puing-puing lainnya yang berserakan di lereng pegunungan setempat via media sosial. Foto itu menunjukkan potongan sayap dengan nomor registrasi 9N-AET yang terlihat sangat jelas dari udara.

ADVERTISEMENT

Dari total 22 orang yang ada di dalam pesawat saat jatuh, empat orang di antaranya merupakan warga negara India dan dua orang lainnya merupakan warga negara Jerman. Penumpang lainnya merupakan warga Nepal.

Belum diketahui secara jelas penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Simak Video 'Pesawat Hilang di Nepal Diduga Akibat Cuaca Buruk':

[Gambas:Video 20detik]



Otoritas Penerbangan Sipil Nepal mengonfirmasi bahwa pesawat itu 'mengalami kecelakaan' saat mengudara di ketinggian 14.500 kaki atau 4.420 meter di area Sanosware, area pedesaan Thasang, distrik Mustang.

"Empat belas mayat telah ditemukan sejauh ini, pencarian terus berlanjut untuk sisanya. Cuacanya sangat buruk tapi kami bisa membawa tim ke lokasi kecelakaan. Tidak ada penerbangan lainnya yang mungkin dilakukan," juru bicara otoritas setempat, Dea Chandra Lal Karn, kepada AFP.

Juru bicara Bandara Pokhara, Dev Raj Subedi, menyatakan kepada AFP bahwa para petugas penyelamat mengikuti sinyal GPS, ponsel dan satelit untuk mempersempit lokasinya.

Seorang pejabat lokal, Pradeep Gauchan, menuturkan bahwa puing-puing pesawat itu tersebar di ketinggian 3.800-4.000 meter di atas permukaan laut.

"Sangat sulit untuk mencapai sana dengan berjalan kaki. Satu tim diturunkan di dekat area dengan helikopter, tapi saat berawan sehingga penerbangan tidak dimungkinkan," tutur Gauchan kepada AFP. "Helikopter siaga menunggu awan cerah," imbuhnya.

Menurut situs Jaringan Keselamatan Penerbangan, pesawat yang jatuh itu merupakan buatan de Havilland asal Kanada dan pertama mengudara lebih dari 40 tahun lalu, atau tahun 1979.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads