250 Wanita Arab Saudi Direkrut Jadi Anggota Pasukan Keamanan Khusus

250 Wanita Arab Saudi Direkrut Jadi Anggota Pasukan Keamanan Khusus

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 13 Jan 2023 15:31 WIB
Saudi police woman, Bashair, left, adjusts the veil of her colleague Alaa, as they recently deployed to the service at the Grand Mosque, during the annual hajj pilgrimage, in the Saudi Arabias holy city of Mecca, Tuesday, July 20, 2021. (AP Photo/Amr Nabil)
Ilustrasi -- Polisi wanita di Saudi (dok. AP/Amr Nabil)
Riyadh -

Lebih dari 250 wanita di Arab Saudi baru-baru ini menerima kelulusan dari Institut Pelatihan Wanita setelah mendapatkan pelatihan sebagai pasukan keamanan khusus. Ratusan wanita yang lulus dari institut itu dinyatakan memiliki spesialisasi keamanan diplomatik dan keamanan untuk ibadah haji dan umrah.

Seperti dilaporkan Saudi Press Agency (SPA) dan dilansir Al Arabiya News, Jumat (13/1/2023), wanita-wanita Saudi itu merupakan lulusan angkatan keempat yang menyelesaikan pelatihan di institut tersebut.

Seremoni kelulusan digelar di bawah perlindungan Menteri Dalam Negeri Saudi Pangeran Abdulaziz bin Saud dan dihadiri oleh Yang Mulia Direktur Keamanan Publik Letnan Jenderal Muhammad bin Abdullah Al Bassami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 2019, Riyadh mengumumkan akan mengizinkan wanita bergabung dengan Angkatan Bersenjata Kerajaan Saudi.

Baik pria maupun wanita di Saudi bisa mendaftar untuk posisi dalam militer melalui portal pendaftaran terpadu pada Kementerian Pertahanan.

ADVERTISEMENT

Kaum wanita di Saudi bisa mendaftar untuk bergabung dengan Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, Pasukan Rudal Strategis dan Pasukan Medis Angkatan Bersenjata.

Wanita-wanita di negara itu, menurut Kementerian Pertahanan, juga bisa direktur sebagai tentara, kopral tentara, kopral, sersan dan staf sersan.

Lihat juga video 'Cristiano Ronaldo dan Larangan Kumpul Kebo di Arab Saudi':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Beberapa tahun terakhir, Saudi menjalani reformasi luas yang diawasi oleh penguasa de-facto, Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), dengan Visi 2030 yang bertujuan mentransformasikan masyarakat dan perekonomian Saudi.

Reformasi itu mencakup sejumlah perubahan yang menata ulang kehidupan sehari-hari wanita Saudi. Salah satunya pencabutan kewajiban mengenakan hijab di tempat-tempat umum.

Kemudian juga, wanita Saudi kini tidak lagi dilarang menghadiri konser dan acara olahraga, dan sejak tahun 2018, wanita mendapatkan hak untuk mengemudi sendiri. Kerajaan Saudi juga melonggarkan aturan perwalian, yang berarti wanita kini bisa mendapatkan paspor dan pergi ke luar negeri tanpa izin kerabat laki-laki.

Tahun lalu, aturan kepemilikan senjata api di Saudi juga mengalami perubahan, dengan wanita Saudi diizinkan memiliki senjata api secara legal, yang mendorong semakin banyak wanita yang belajar menembak.

Namun di sisi lain, reformasi semacam itu diwarnai dengan adanya tindakan tegas terhadap pada aktivis hak perempuan -- bagian dari kampanye luas melawan para pembangkang di Saudi.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads