Pasukan Israel menewaskan seorang warga Palestina di Tepi Barat pada hari Kamis (12/1). Korban, pria Palestina berumur 41 tahun tewas setelah ditembak di kamp pengungsi.
"Samir Aouni Harbi Aslan (41), tewas setelah dia terluka akibat peluru tentara pendudukan Israel yang menembus dadanya selama agresi di kamp Qalandia," kata Kementerian Kesehatan Palestina seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (12/1/2023). Kamp untuk para pengungsi Palestina tersebut berada di dekat kota Ramallah.
Militer Israel mengatakan sedang memeriksa insiden itu, tetapi tidak segera memberikan informasi apa pun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aslan adalah warga Palestina ketiga yang tewas di Tepi Barat dalam 24 jam terakhir, dan yang ketujuh sejak awal tahun ini.
Sebelumnya pada hari Rabu (11/1) waktu setempat, seorang warga sipil Israel menembak mati seorang warga Palestina menyusul percobaan serangan penusukan di dekat pemukiman di Tepi Barat.
Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi pria yang tewas itu sebagai Sanad Mohammad Samasra. Disebutkan bahwa warga Palestina itu "ditembak mati oleh pasukan pendudukan Israel" di dekat permukiman Havat Yehuda di selatan Hebron.
Kantor berita resmi Palestina, Wafa, menyebutkan usia Samasra adalah 19 tahun.
Layanan darurat Israel mengatakan seorang pria Israel berusia sekitar 30 tahun terluka dalam serangan pisau pada Rabu (11/1) sore waktu setempat di sebuah peternakan dekat permukiman Shima.
Simak juga 'Kala 5 Warga Palestina Tewas Dibunuh Tentara Israel':
Sebelumnya pada hari itu juga, seorang anggota Brigade Martir Al-Aqsa, sayap bersenjata gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmud Abbas, tewas dalam bentrokan bersenjata dengan tentara Israel di kamp pengungsi Balata di Nablus.
Tepi Barat dihuni sekitar 2,9 juta warga Palestina. Diperkirakan 475.000 pemukim Yahudi kini juga tinggal di kawasan permukiman Tepi Barat yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.
Kekerasan yang mengakibatkan korban jiwa meningkat belakangan ini di Tepi Barat. Tahun lalu adalah yang paling mematikan di Tepi Barat sejak catatan PBB dimulai pada 2005, dengan lebih dari 150 warga Palestina tewas, kata badan dunia itu pada Desember tahun 2022 lalu.