Kapal Kargo Malaysia Hilang Seminggu Lebih, Ada 3 WNI

Kapal Kargo Malaysia Hilang Seminggu Lebih, Ada 3 WNI

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 11 Jan 2023 11:29 WIB
Ilustrasi Bendera Malaysia (AFP Photo)
Ilustrasi (dok. AFP PHOTO)
Kuala Lumpur -

Sebuah kapal kargo yang terdaftar di Malaysia dilaporkan hilang selama lebih dari seminggu terakhir. Kapal kargo itu memiliki lima anak buah kapal (ABK) yang terdiri atas dua warga negara Malaysia dan tiga warga negara Indonesia (WNI).

Seperti dilansir The Star, Rabu (11/1/2023), Direktur Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) wilayah Johor, Laksamana Pertama Nurul Hizam Zakaria, menuturkan kapal kargo yang hilang itu meninggalkan Kampung Acheh di Perak pada 23 Desember dan dijadwalkan tiba di Kuching, Sarawak, pada 31 Desember.

Kapal kargo itu disebut membawa muatan pipa logam senilai sekitar 726.000 Ringgit (Rp 2,5 miliar).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasi itu kami terima pada Senin (9/1) waktu setempat setelah agen kapal itu membuat laporan polisi," ujar Nurul Hizam dalam konferensi pers.

"Lokasi terakhir kapal itu terdeteksi pada 1 Januari melalui Sistem Identifikasi Otomatis. Kapal tersebut saat itu berada di perairan Indonesia dan berjarak sekitar 0,2 mil laut dari perairan Johor," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Disebutkan Nurul Hizam bahwa terdapat tiga ABK asal Indonesia dan dua ABK asal Malaysia, yang berusia antara 20-57 tahun, di atas kapal kargo itu.

"Pada Senin (9/1) sekitar pukul 22.42 waktu setempat, Pusat Kontrol Misi Malaysia dan Pusat Komando Operasi Kepolisian Singapura mendeteksi situasi darurat dari kapal. Sinyal SOS datang dari sebuah lokasi berjarak sekitar 30 mil laut sebelah barat laut Pemangkat, Indonesia," terangnya.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saat ditanya apakah mungkin kapal kargo itu dibajak oleh perompak, Nurul Hizam menyatakan MMEA tidak ingin berspekulasi. "Tapi apapun bisa terjadi di lautan," imbuhnya.

Ditambahkan Nurul Hizam bahwa MMEA telah menghubungi otoritas Indonesia dan Singapura untuk membantu pencarian kapal tersebut.

Dalam dua insiden lainnya, Nurul Hizam menyebut MMEA menahan empat kapal di perairan Johor bagian timur atas dugaan mentransfer bahan bakar secara ilegal dan berlabuh secara ilegal. Salah satu kapal tanker yang ditahan itu disebut terdaftar di Penang dan membawa 10 ABK dari Malaysia, Indonesia dan Myanmar.

Sementara satu kapal lainnya yang didapati berlabuh secara ilegal di perairan berjarak 12 mil laut dari Tanjung Balau, disebut terdaftar di Zanzibar dan membawa lima ABK asal Indonesia.

Keempat kapal itu disita dengan kapten kapal dibawa ke zona maritim Tanjung Sedili untuk dimintai keterangan. Tidak dijelaskan lebih lanjut.nasib para awak kapal yang disita itu.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads