Pasukan keamanan Brasil berhasil merebut kembali kendali atas gedung Kongres, Istana Kepresidenan dan Mahkamah Agung yang sebelumnya diserbu para pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro. Penyerbuan itu sempat memicu kekacauan di ibu kota Brasilia.
Seperti dilansir AFP, Senin (9/1/2023), Luiz Inacio Lula da Silva yang menjabat sebagai Presiden baru Brasil sejak dilantik pekan lalu, mengecam aksi penyerbuan yang terjadi pada Minggu (8/1) waktu setempat itu sebagai serangan 'fasis'.
"Para fanatik fasis ini telah melakukan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah negara ini. Kita akan mencari tahu siapa para pengacau ini, dan mereka akan ditindak dengan kekuatan hukum secara penuh," tegas Lula (77) saat memantau situasi kacau di gedung-gedung pemerintahan di Brasilia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pemandangan yang mengingatkan pada penyerbuan Gedung Capitol di Amerika Serikat (AS) oleh pada pendukung mantan Presiden Donald Trump pada 6 Januari 2021 lalu, para pendukung Bolsonaro membuat kewalahan personel kepolisian yang ada di lokasi.
Gas air mata, granat keju dan meriam air digunakan pihak kepolisian untuk memukul mundur para perusuh, yang mengamuk di dalam lorong gedung Kongres Brasil hingga akhirnya mereka dilumpuhkan.
Laporan media lokal menyebut sedikitnya 170 penangkapan dilakukan terkait aksi penyerbuan itu. Tayangan televisi lokal menunjukkan para personel kepolisian mengawal para pendukung Bolsonaro keluar dari Istana Kepresidenan Planalto.
Bolsonaro dalam tanggapannya via Twitter mengecam apa yang disebutnya sebagai 'penjarahan dan invasi gedung-gedung publik'. Namun Bolsonaro yang dijuluki 'Trump Tropis' itu menolak mentah-mentah tuduhan Lula soal dirinya menghasut penyerbuan itu dan membela hak untuk menggelar 'protes damai'.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan Video 'Istana Kepresidenan Brasil Diserbu Pendukung Bolsonaro!':
Dalam penyerbuan ini, para demonstran yang mengenakan seragam kamuflase ala militer menggeruduk Alun-alun Tiga Kekuatan, menginvasi lantai Kongres Brasil, menyerbu gedung Mahkamah Agung dan memanjat masuk ke Planalto.
Rekaman video yang diunggah ke media sosial menunjukkan para perusuh mendobrak pintu dan jendela untuk bisa masuk ke dalam gedung Kongres Brasil, kemudian masuk beramai-ramai ke dalam gedung, mengobrak-abrik kantor anggota Kongres dan meneriakkan hinaan kepada para anggota parlemen.
Karya seni, benda bersejarah dan furnitur serta dekorasi, menurut laporan media lokal Brasil, juga dirusak oleh para perusuh.
Aksi penyerangan juga dilaporkan melanda personel kepolisian, dengan salah satu video menunjukkan seorang polisi ditarik dari atas kuda hingga jatuh ke tanah lalu dipukuli. Laporan terpisah dari serikat jurnalis menyebut sedikitnya lima wartawan diserang saat meliput aksi penyerbuan itu.
Pemerintahan Lula bersumpah akan mencari dan menangkap pihak-pihak yang merencanakan dan mendanai penyerbuan itu.