Puluhan warga Iran menggelar unjuk rasa di luar gedung Kedutaan Besar Prancis di Teheran. Para demonstran memprotes kartun menggambarkan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang diterbitkan oleh majalah satire Charlie Hebdo.
Seperti dilansir AFP, Senin (9/1/2023), Charlie Hebdo yang gemar memicu kontroversi menerbitkan sejumlah kartun Khamenei untuk mendukung unjuk rasa yang sedang marak di berbagai wilayah Iran.
Unjuk rasa itu diawali oleh aksi memprotes kematian wanita muda bernama Mahsa Amini (22) yang tewas pada 16 September tahun lalu atau beberapa hari usai ditahan polisi moral atas dugaan melanggar aturan wajib hijab.
Iran telah melontarkan peringatan dan melayangkan protes resmi terhadap Prancis atas kartun Charlie Hebdo yang disebut 'menghina dan tidak senonoh' itu.
Puluhan demonstran, yang kebanyakan siswa sekolah keagamaan setempat, berkumpul di depan gedung Kedubes Prancis di Teheran pada Minggu (8/1) waktu setempat. Dalam aksinya, para demonstran melakukan pembakaran bendera nasional Prancis dan meneriakkan slogan memprotes kartun Khamenei itu.
"Prancis, memalukan!" teriak para demonstran.
Sejumlah demonstran tampak melambaikan bendera Iran dan membawa gambar Khamenei. Ada juga yang membawa poster bertuliskan 'Saya akan mengobarkan nyawa saya untuk pemimpin' dan 'Memalukan, Charlie Hebdo'.
"Saya datang untuk mendukung revolusi saya, pemimpin saya," teriak salah satu siswa sekolah keagamaan setempat, Karim Heydarpour (17).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Khamenei Tuding Musuh Iran Dalang Kerusuhan':
(nvc/ita)