Charlie Hebdo Rilis Kartun Ayatollah Khamenei, Iran Marah!

Charlie Hebdo Rilis Kartun Ayatollah Khamenei, Iran Marah!

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 05 Jan 2023 11:04 WIB
In this photo released by an official website of the office of the Iranian supreme leader, Supreme Leader Ayatollah Ali Khamenei delivers his sermon in the Friday prayers at Imam Khomeini Grand Mosque in Tehran, Iran, Friday, Jan. 17, 2020. Irans supreme leader said President Donald Trump is a clown who only pretends to support the Iranian people but will push a poisonous dagger into their backs, as he struck a defiant tone in his first Friday sermon in Tehran in eight years. (Office of the Iranian Supreme Leader via AP)
Ayatollah Ali Khamenei (dok. Office of the Iranian Supreme Leader via AP)
Teheran -

Iran melontarkan peringatan keras kepada Prancis bahwa akan ada konsekuensi setelah majalah satir Charlie Hebdo mempublikasikan sejumlah kartun menggambarkan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Teheran menyebut kartun Khamenei itu sebagai penghinaan.

Seperti dilansir AFP, Kamis (5/1/2023), Charlie Hebdo yang merupakan majalah mingguan itu mempublikasikan puluhan kartun pada hari yang sama untuk mengolok-olok Khamenei, yang menjadi tokoh agama dan tokoh politik tertinggi di Iran.

Dalam keterangannya, Charlie Hebdo menyebut kartun-kartun itu merupakan bagian dari kompetisi yang diluncurkan pada Desember lalu untuk mendukung unjuk rasa yang marak di Iran, yang diawali oleh aksi memprotes kematian Mahsa Amini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amini yang berusia 22 tahun itu tewas beberapa hari usai ditahan polisi moral atas dugaan melanggar aturan hijab yang beraku di Iran.

Reaksi keras disampaikan Iran, dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Hossein Amir-Abdollahian menyebut kartun itu 'menghina' dan 'tidak senonoh'. Dia juga melontarkan peringatan untuk pemerintah Prancis terkait kartun Khamenei itu.

ADVERTISEMENT

"Tindakan menghina dan tidak senonoh dari publikasi Prancis dalam menerbitkan kartun-kartun yang menentang agama dan otoritas politik tidak akan dibiarkan tanpa respons yang efektif dan tegas," tegas Amir-Abdollahian dalam tanggapannya.

"Kami tidak akan membiarkan pemerintah Prancis melewati batasan. Mereka pasti telah memilih jalan yang salah," sebutnya.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Pada Rabu (4/1) waktu setempat, masih dalam respons atas kartun Khamenei itu, Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Prancis di Teheran, Nicolas Roche, untuk menyampaikan protes resmi.

"Prancis tidak memiliki hak untuk menghina negara dan bangsa Muslim lainnya dengan dalih kebebasan berekspresi," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani dalam pernyataannya.

"Iran tengah menunggu penjelasan dan tindakan kompensasi dari pemerintah Prancis dalam mengutuk perilaku yang tidak bisa diterima dari publikasi Prancis ini," ujarnya.

Dipandang oleh pendukungnya sebagai pembela kebebasan berbicara dan oleh pengkritiknya sebagai provokasi tidak perlu, Charlie Hebdo juga dianggap kontroversial di dalam Prancis sendiri.

Charlie Hebdo, dalam penjelasannya, menyebut kontes kartun itu dimaksudkan 'untuk mendukung perjuangan rakyat Iran untuk kebebasan mereka'.

Otoritas Iran mengatakan ratusan orang, termasuk sejumlah personel pasukan keamanan, tewas dan ribuan orang lainnya ditangkap dalam serangkaian unjuk rasa yang disebut otoritas Teheran sebagai 'kerusuhan'. Iran juga menuduh kekuatan asing dan kelompok oposisi telah menghasut kerusuhan.

"Itu adalah cara kami untuk menunjukkan dukungan bagi pria dan wanita Iran yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk mempertahankan kebebasan mereka melawan teokrasi yang telah menindas mereka sejak tahun 1979," sebut Direktur Charlie Hebdo, Laurent Sourisseau, dalam editorialnya.

Disebutkan Sourisseau bahwa semua kartun yang diterbitkan Charlie Hebdo 'memiliki tujuan menentang otoritas yang diklaim sebagai pemimpin tertinggi, juga kelompok pelayannya dan antek-antek lainnya'.

Khamenei yang menjadi penerus pemimpin revolusioner Ayatollah Ruhollah Khomenei, diangkat menjadi pemimpin tertinggi Iran seumur hidup. Kritikan apapun terhadap Khamenei dilarang di dalam wilayah Iran.

(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads