Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia mengobarkan perang demi memastikan Presiden Vladimir Putin tetap berkuasa 'hingga akhir hidupnya'. Zelensky menegaskan Ukraina tidak akan memaafkan teror yang disebar oleh pasukan Rusia dalam invasinya.
Seperti dilansir CNN, Selasa (3/1/2023), tuduhan itu dilontarkan Zelensky saat berbicara pada Sabtu (31/12) lalu, ketika pasukan Moskow melancarkan rentetan serangan mematikan menjelang Tahun Baru. Zelensky bahkan berbicara dalam bahasa Rusia untuk memberikan pesan khusus kepada Kremlin dan warga Rusia.
Serangan rudal dan drone buatan Iran yang diluncurkan pasukan Rusia diketahui menghantam ibu kota Kiev dan sejumlah kota lainnya di wilayah Ukraina pada Sabtu (31/12) dan Minggu (1/1) waktu setempat. Sedikitnya empat orang tewas dan puluhan orang luka-luka akibat gempuran Moskow itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua perang yang Anda kobarkan ini, Anda -- Rusia, ini bukanlah perang dengan NATO, seperti kebohongan propagandis Anda. Ini bukan utuk sesuatu yang bersejarah. Ini untuk satu orang agar tetap berkuasa sampai akhir hidupnya," sebut Zelensky merujuk pada Putin.
"Dan apa yang akan terjadi pada Anda semuanya, warga Rusia, tidak menjadi urusannya," imbuhnya kembali merujuk pada Putin.
"Pemimpin Rusia bersembunyi di balik pasukan, di balik rudal, di balik dinding tempat tinggalnya dan istananya. Dia bersembunyi di belakang Anda dan membakar negara Anda dan masa depan Anda. Tidak akan ada yang memaafkan Anda atas teror," cetus Zelenksy.
Sementara itu, dalam pidato pertamanya di tahun 2023, Zelensky memuji persatuan di Ukraina yang disebutnya kontras dengan 'ketakutan' yang kini dirasakan di Rusia.
"Rasa persatuan kita, kebenaran, kehidupan itu sendiri -- semuanya kontras secara dramatis dengan ketakutan yang merajalela di Rusia," ucap Zelensky dalam pidatonya pada Minggu (1/1) malam waktu setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Dalam pidatonya, Zelensky juga menyelamati pasukan Ukraina yang berhasil menembak jatuh 45 rudal Shahed buatan Iran yang diluncurkan militer Rusia pada malam pertama di tahun 2023.
"Teroris Rusia menyedihkan, dan mereka memasuki tahun ini dengan kondisi yang sama. Para pembela kita luar biasa, dan pada 1 Januari mereka menunjukkan diri mereka dengan sangat baik," cetusnya.
Zelensky kemudian berterima kasih kepada 'semua orang yang memerangi musuh di garis depan setiap hari dan setiap malam', juga untuk para pekerja energi dan utilitas yang memulihkan infrastruktur yang rusak akibat serangan Rusia.
"Dan sangat penting bagaimana semua warga Ukraina mengisi ulang energi batin mereka pada Malam Tahun Baru. Dan bagaimana kita berterima kasih kepada para pejuang kita. Bagaimana kita berterima kasih kepada orang-orang terkasih kita. Bagaimana jutaan kali di seluruh Ukraina, seluruh dunia yang bebas, keinginan kita -- keinginan untuk menang -- telah didengar dan masih didengar," ujarnya.