Pengumuman pengganti Pak disampaikan setelah Kim Jong Un menyerukan pengembangan rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru dan persenjataan nuklir yang lebih besar untuk menangkal ancaman Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel), sebagai kunci strategi pertahanan Korut tahun 2023.
Sosok Pak sendiri disebut mengalami kenaikan pangkat dengan cepat, dari seorang komandan artileri bintang satu tahun 2015 menjadi seorang jenderal bintang empat tahun 2020. Sosoknya dipuji atas kontribusinya terhadap kemajuan dalam teknologi rudal jarak dekat Korut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhir tahun 2020, Pak dipromosikan ke politbiro dan mendapatkan pangkat Marshal (Marsekal) atau Wonsu, yang merupakan pangkat militer tertinggi di bawah Kim Jong Un, dan menjadi suara terdepan dalam melawan latihan militer gabungan AS-Korsel pada November lalu.
Seperti kebanyakan pejabat tinggi militer yang mengalami pasang-surut berulang kali di bawah Kim Jong Un, Pak sempat diturunkan pangkatnya pada pertengahan tahun 2021 setelah Kim Jong Un menegur beberapa pejabat atas cara penanganan pandemi virus Corona (COVID-19), sebelum kembali dinaikkan pangkatnya beberapa bulan kemudian.
Ri Yong Gil, pengganti Pak, juga seorang komandan militer senior yang memegang sejumlah posisi penting, termasuk kepala staf jenderal militer dan Menteri Pertahanan.
(nvc/jbr)