Otoritas Ukraina melaporkan sedikitnya empat orang tewas di wilayahnya akibat gempuran pasukan Rusia pada Tahun Baru. Puluhan orang lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran Rusia tersebut.
Seperti dilansir AFP, Senin (2/1/2023), otoritas ibu kota Kiev dan sejumlah kota lainnya yang dihujani serangan rudal dan drone buatan Iran yang diluncurkan pasukan Rusia pada Sabtu (31/12) waktu setempat, melaporkan sedikitnya tiga orang tewas.
Salah satu drone yang jatuh di wilayah Ukraina, menurut foto yang dirilis otoritas Kiev, memiliki tulisan berbunyi 'Selamat Tahun Baru' dalam bahasa Rusia. Otoritas Ukraina sebelumnya melaporkan 45 drone buatan Iran berhasil dihancurkan, dengan rincian 13 drone ditembak jatuh pada akhir tahun 2022 dan 32 drone lainnya ditembak jatuh setelah Sabtu (31/12) tengah malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan terbaru Rusia pada Minggu (1/1) waktu setempat dilaporkan menewaskan sedikitnya satu orang di wilayah Zaporizhzhia dan melukai tiga orang lainnya.
Mykhailo Podolyak yang merupakan salah satu penasihat Presiden Volodymyr Zelensky menekankan bahwa serangan Rusia saat Tahun Baru menargetkan area-area pusat kota di kota-kota besar Ukraina dan mengindikasikan adanya perubahan taktik Moskow.
"Rusia tidak lagi memiliki tujuan militer apapun dan berusaha membunuh sebanyak mungkin warga sipil dan menghancurkan lebih banyak fasilitas sipil. Perang untuk membunuh," sebut Podolyak.
Para gubernur dan pejabat Ukraina melaporkan masing-masing satu kematian di wilayah Orikhiv, Zaporizhzhia, di wilayah ibu kota Kiev, di wilayah Kherson dan di wilayah kota Khmelnytskyi. Puluhan orang lainnya, sebut para gubernur dan pejabat Ukraina, mengalami luka-luka akibat gempuran Rusia tersebut.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Pesan Tahun Baru Putin: Elite Barat Munafik Tentang Niat Damai':
Salah satu korban luka merupakan seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun yang tengah dirawat di unit perawatan intensif di desa Naddniprianske, di luar kota Kherson. Serangan Rusia itu dilaporkan menghancurkan jendela bangsal di rumah sakit tempat bocah itu dirawat. Bocah itu disebut sudah dua kali menjadi korban serangan pasukan Rusia.
"Apa yang dilakukan seorang bocah 13 tahun terhadap orang-orang yang tidak manusiawi ini sehingga mereka berusaha membunuhnya dua kali?" tanya gubernur setempat, Yaroslav Yanushevych, dalam pernyataan via Telegram.
Sementara itu, pada Senin (2/1) waktu setempat, otoritas Ukraina kembali melaporkan adanya serangan udara di Kiev. Wali Kota Vitali Klitschko melaporkan seorang pria berusia 19 tahun mengalami luka-luka akibat satu ledakan yang disebabkan serangan udara itu.