Serangan udara kembali mengguncang wilayah Kiev, ibu kota Ukraina, pada Senin (2/1) waktu setempat. Otoritas militer telah merilis peringatan atau alert untuk warga setempat. Wali Kota Kiev melaporkan satu ledakan melukai seorang warga.
Seperti dilansir AFP, Senin (2/1/2023), peringatan otoritas militer Kiev itu dirilis pada Senin (2/1) dini hari, atau sesaat setelah pukul 01.00 waktu setempat. Serangan udara terbaru itu terjadi setelah Rusia menggempur Kiev dan beberapa kota lainnya pada Minggu (1/1) waktu setempat dengan rudal dan drone buatan Iran.
"Serangan udara di Kiev... Peringatan udara aktif di ibu kota," demikian pengumuman otoritas militer kota Kiev via Telegram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala otoritas militer kota Kiev, Serhiy Popko, menyerukan warga untuk 'tetap berada di tempat-tempat perlindungan'.
Wali Kota Vitali Klitschko melaporkan sebuah ledakan mengguncang distrik Desnyanskyi yang ada di Kiev bagian timur laut.
"Para petugas darurat sedang dalam perjalanan," sebut Klitschko dalam pernyataannya.
Klitschko menyebut satu warga mengalami luka-luka akibat ledakan itu. "Seorang pria berusia 19 tahun yang mengalami luka-luka, dirawat di rumah sakit di distrik Desnyanskyi di ibu kota," tuturnya.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Secara terpisah, kepala otoritas militer wilayah Kiev, Oleksii Kuleba, menyatakan bahwa serangan udara itu mengaktifkan sistem pertahanan udara di wilayah Kiev.
"Bahaya tetap ada di wilayah Kiev! Pasukan pertahanan udara kita sedang menetapkan targetnya," ucapnya.
"Hal yang utama sekarang adalah tetap tenang dan berada di tempat perlindungan hingga alarm dimatikan," ujar Kuleba dalam pernyataannya.
Sebelumnya, serangan pasukan Rusia pada Sabtu (31/12) waktu setempat menewaskan sedikitnya tiga orang di Kiev dan kota-kota lainnya. Sementara serangan pada Minggu (1/1) waktu setempat menewaskan sedikitnya satu orang di wilayah Zaporizhzhia.