Sedikitnya empat orang tewas akibat serangan rudal yang dilancarkan militer Israel terhadap Bandara Internasional Damaskus di Suriah pada awal pekan ini. Dua korban tewas di antaranya merupakan tentara Suriah.
Seperti dilansir AFP, Senin (2/1/2023), laporan kantor berita Suriah, SANA, menyebut serangan rudal Israel itu terjadi pada Senin (2/1) dini hari, sekitar pukul 02.00 waktu setempat dan membuat bandara tersebut tidak bisa beroperasi.
Dituturkan seorang sumber militer Suriah kepada SANA bahwa militer Israel meluncurkan 'rentetan rudal, yang menargetkan Bandara Internasional Damaskus dan area sekitarnya'. Sumber militer itu menyebut dua tentara Suriah tewas akibat serangan rudal Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Israel Serang Bandara Damaskus di Suriah! |
Namun dalam keterangan terpisah, Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa sedikitnya empat orang tewas akibat serangan rudal Israel. Syrian Observatory diketahui mendasarkan informasi yang didapat dari jaringan sumber yang luas di dalam wilayah Suriah.
"Empat petempur termasuk dua tentara Suriah tewas (akibat serangan Israel)," sebut kepala Syrian Observatory, Rami Abdul Rahman, kepada AFP.
Disebutkan juga oleh Abdul Rahman bahwa rudal-rudal Israel itu juga mengenai 'sejumlah posisi Hizbullah dan kelompok-kelompok pro-Iran di dalam bandara dan sekitarnya, termasuk sebuah gudang persenjataan'.
Sejak konflik pecah di Suriah tahun 2011 lalu, Israel diketahui melancarkan ratusan serangan udara ke wilayah negara tetangganya itu, dengan menargetkan tentara pemerintah maupun pasukan yang didukung Iran dan para petempur dari kelompok militan Syiah, Hizbullah, dari Lebanon.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Saat 5 Warga Palestina Tewas Dibunuh Tentara Israel':
Terakhir kalinya bandara Damaskus tidak bisa beroperasi adalah pada Juni lalu, yang juga dipicu oleh serangan udara Israel.
Sementara Israel sangat jarang memberikan pernyataan spesifik soal serangan-serangan udaranya, negara Yahudi itu telah berulang kali menegaskan tidak akan membiarkan Iran, musuh bebuyutannya, memiliki pijakan kuat di wilayah Suriah.
Serangan terbaru Israel pada Senin (2/1) waktu setempat terjadi beberapa hari setelah kepala direktorat operasional Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Mayor Jenderal Oded Basiuk mempresentasikan prospek operasional militer untuk tahun 2023.
"Kami melihat bahwa tindakan-tindakan kami di Suriah menjadi contoh bagaimana langkah militer yang terus-menerus dan gigih mengarah pada pembentukan dan mempengaruhi seluruh wilayah. Kami tidak akan menerima Hizbullah 2.0 di Suriah," tegasnya.