Sidney -
Hari Ayah mestinya menjadi momen bagi ayah untuk mendapatkan ucapan selamat dan kasih sayang dari anaknya. Namun, momen gembira ini justru dimanfaatkan oleh Farquharson untuk membunuh ketiga putranya.
Dikutip dari Murderpedia, Robert Donald William Farquharson adalah seorang ayah Australia yang dihukum karena membunuh ketiga putranya pada Hari Ayah tahun 2005. Dia membunuh ketiganya dengan membawa mereka bendungan pertanian, mereka kemudian ditenggelamkan.
Farquharson menikah dengan Cindy Gambino pada tahun 2000 dan mereka memiliki tiga anak pada tahun 2002. Pasangan itu berpisah secara damai pada tahun 2004.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farquharson menderita depresi dan mencari bantuan seorang psikolog dan kemudian seorang psikiater untuk menangani perpisahan tersebut. Dia diresepkan antidepresan.
Bagaimana kronologi pembunuhan ini terjadi? Baca halaman selanjutnya.
Simak juga 'Siti Laela, Pertahankan Eksistensi Betawi dengan Batik':
[Gambas:Video 20detik]
Hari Pembunuhan
Sekitar pukul 19.00 tanggal 4 September 2005, saat Farquharson mengembalikan anak-anaknya kepada ibu mereka setelah kunjungan akses Hari Ayah, kendaraan Commodore VN 1989 putihnya berbelok melintasi Princes Highway antara Winchelsea dan Geelong, menabrak pagar dan berhenti di sebuah bendungan pertanian.
Ketiga anaknya, Jai (10), Tyler (7) dan Bailey (2), tidak dapat membebaskan diri dan tenggelam. Farquharson berhasil melarikan diri dan memberi tahu pengemudi lain yang membawanya ke Winchelsea terdekat. Penyelam polisi menemukan tubuh anak laki-laki itu sekitar jam 2 pagi keesokan harinya.
Setelah penyelidikan tiga bulan, polisi menyiapkan dakwaan pembunuhan terhadap Farquharson dan pergi ke rumahnya di Winchelsea pada 14 Desember 2005.
Dia sebelumnya telah meminta dan melakukan tes pendeteksi kebohongan, yang hasilnya tidak dapat diterima di pengadilan. Dia kemudian muncul di Pengadilan Magistrat Geelong, di mana dia ditahan dan diperintahkan untuk menghadap pengadilan pada 7 April 2006.
Farquharson dinyatakan bersalah dalam persidangan sebelumnya dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa jangka waktu minimum. Namun, dia mempertahankan ketidakbersalahannya dan mengajukan banding atas hukumannya.
Pada 17 Desember 2009, dia memenangkan hak untuk persidangan ulang, sebagian karena saksi kunci penuntutan, Greg King, menghadapi tuntutan pidana potensial sendiri pada saat persidangan awal. Dia dibebaskan dengan jaminan pada 21 Desember, tetapi kembali dihukum karena pembunuhan pada 22 Juli 2010.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini