Rudal Korut Terdeteksi di Korsel
Selanjutnya, salah satu dari tiga rudal balistik yang diluncurkan Korea Utara (Korut) pada Rabu (2/11) pagi waktu setempat, untuk pertama kalinya terdeteksi jatuh di dekat pantai Korea Selatan (Korsel).
Seperti dilansir Reuters, Rabu (2/11/2022), Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) melaporkan bahwa tiga rudal balistik jarak dekat terdeteksi diluncurkan oleh Pyongyang dari area pantai Wonsan menuju ke arah lautan pada Rabu (2/11) pagi, dengan salah satu rudal terjatuh di perairan sangat dekat dengan pantai Korsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilaporkan JCS bahwa salah satu rudal Korut terdeteksi mendarat di perairan berjarak hanya 26 kilometer sebelah selatan Garis Batas Utara (NLL), perbatasan maritim antar-Korea yang menjadi sengketa.
Rudal itu terdeteksi jatuh di perairan berjarak hanya 57 kilometer dari kota Sokcho, yang ada di pantai timur Korsel, dan berjarak 167 kilometer dari Pulau Ulleung. Peringatan serangan udara yang tergolong langka pun diaktifkan di Pulau Ulleung, dengan warga di pulau itu dievakuasi ke ruangan bawah tanah.
"Kami mendengar sirene sekitar pukul 08.55 waktu setempat dan kami semua di gedung itu turun ke tempat evakuasi di ruangan bawah tanah," tutur seorang pejabat distrik Ulleung, yang tidak disebut namanya, kepada Reuters.
Tembakan Rudal ke Arah Korsel Lagi
Korea Utara (Korut) kembali terpantau menembakkan rudal balistik dari wilayahnya. Rudal Korut itu dilaporkan oleh militer Korea Selatan (Korsel) dalam pernyataan pada Rabu (9/11) waktu setempat. Disebutkan militer Korsel bahwa rudal Korut itu ditembakkan ke perairan di sebelah timur wilayahnya.
"Korea Utara menembakkan sebuah rudal balistik yang tidak ditentukan jenisnya, ke arah Laut timur," demikian pernyataan terbaru Kepala Staf Gabungan Korsel, merujuk pada perairan yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.
Secara terpisah, Jepang juga mengonfirmasi telah mendeteksi aktivitas peluncuran terbaru Korut. Dalam pernyataan via Twitter, pemerintah Jepang menyebut Pyongyang 'telah meluncurkan apa yang diduga sebuah rudal balistik'.
Peluncuran rudal Korut itu dilakukan saat Amerika Serikat (AS) tengah melakukan penghitungan suara dalam pemilu sela yang digelar 8 November waktu setempat, untuk menentukan anggota House of Representatives atau DPR dan Senat.