Dilansir CNN, Selasa (27/12/2022), China akan mencabut persyaratan karantina untuk semua orang yang datang dari luar perbatasan negara mulai 8 Januari 2023. Hal itu diumumkan oleh otoritas kesehatan utama China.
Negara itu juga akan menghapus semua tindakan pembatasan COVID lainnya untuk pelancong, termasuk karantina bagi pasien positif dan pelacakan kontak. Pihak berwenang China mengatakan kebijakan baru itu adalah bagian dari cara baru China dalam menangani COVID.
China menurunkan penanganan Corona menjadi 'penyakit Kelas B' yang tidak terlalu ketat, dalam kategori yang sama dengan penyakit yang tidak terlalu parah seperti demam berdarah atau DBD. China juga akan menyebut COVID-19 sebagai 'infeksi', bukan 'pneumonia'.
Komisi Kesehatan Nasional menyebut perubahan itu 'lebih sesuai dengan karakteristik dan tingkat bahaya penyakit ini saat ini'.
"Varian Omicron yang kurang mematikan telah menjadi jenis dominan SARS-Cov-2, dan hanya sejumlah kecil kasus yang berkembang menjadi pneumonia," kata Komisi Kesehatan Nasional China (NHC).
Kebijakan karantina yang ada untuk kedatangan internasional ke China pertama kali diluncurkan pada tahun 2020 dan diubah selama beberapa tahun terakhir. Saat ini, China mengharuskan orang yang datang dari luar China daratan dan Makau menjalani lima hari karantina hotel dan tiga hari isolasi mandiri di rumah.
Pelancong masih harus mengikuti tes COVID sebelum tiba di China, tetapi penumpang tidak perlu lagi menyerahkan hasilnya ke kedutaan atau konsulat China dan mengajukan kode. Mulai 8 Januari, para pelancong dapat menguji dan menampilkan hasilnya sebelum naik ke pesawat.
(haf/haf)