AS Tawarkan Bantuan Vaksin Corona untuk China, Bakal Diterima?

AS Tawarkan Bantuan Vaksin Corona untuk China, Bakal Diterima?

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 21 Des 2022 10:54 WIB
Family members in protective gear collect the cremated remains of their loved one bundled with yellow cloth at a crematorium in Beijing, Saturday, Dec. 17, 2022. Deaths linked to the coronavirus are appearing in Beijing after weeks of China reporting no fatalities, even as the country is seeing a surge of cases. (AP Photo/Ng Han Guan)
Lonjakan wabah Corona di China beberapa waktu terakhir membuat petugas krematorium setempat kewalahan (dok. AP/Ng Han Guan)
Beijing -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menawarkan bantuan berupa vaksin virus Corona (COVID-19) untuk China yang kembali menghadapi lonjakan wabah Corona. AS menyebut bahwa pengendalian wabah Corona kini telah menjadi kepentingan dunia.

"Sangat penting bahwa semua negara fokus untuk membuat orang-orang divaksinasi dan menjadikan tes dan perawat tersedia dengan mudah," sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Ned Price, kepada wartawan seperti dilansir AFP, Rabu (21/12/2022).

"AS merupakan penyumbang terbesar vaksin COVID-19 di seluruh dunia. Kami siap untuk terus mendukung orang-orang di seluruh dunia, termasuk di China, dengan ini dan dukungan kesehatan terkait COVID lainnya," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sangat penting untuk kepentingan seluruh dunia. Vaksin-vaksin COVID-19 kami aman dan efektif, dan kami telah menyediakannya ke negara-negara di seluruh dunia, terlepas dari ketidaksepakatan politik," jelas Price dalam pernyataannya.

Lebih lanjut, Price menyebut beban kasus Corona di China -- negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia -- berdampak pada manusia dan ekonomi.

ADVERTISEMENT

"Ini penting tidak hanya untuk RRC (Republik Rakyat China-red), tapi juga untuk pemulihan ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat internasional agar RRC berada dalam posisi untuk mengendalikan wabah ini," ujarnya.

Belum ada tanggapan resmi dari otoritas China atas tawaran bantuan AS tersebut.

Simak Video 'China Kembali Kewalahan Urus Jenazah Covid-19':

[Gambas:Video 20detik]



Namun dinilai kecil kemungkinan bahwa Beijing akan menerima tawaran bantuan dari Washington DC yang merupakan musuh bebuyutannya. Terlebih setelah otoritas China banyak berinvestasi dalam diplomasi vaksin COVID-19 yang mencakup pengiriman vaksin buatannya ke seluruh dunia.

China yang menjadi lokasi pertama terdeteksinya virus Corona sekitar tiga tahun lalu, hingga baru-baru ini terus berupaya menegakkan kebijakan nol kasus yang mencakup lockdown dan pembatasan ketat.

Kepemimpinan komunis di China tiba-tiba berbalik kebijakannya setelah unjuk rasa besar-besaran yang langka pecah di berbagai wilayah. Namun tetap saja, sebagian besar populasi China belum divaksinasi, terutama warga lanjut usia (lansia).

Beberapa waktu terakhir, para pekerja krematorium di China menuturkan kepada AFP bahwa mereka berjuang untuk menghadapi lonjakan kematian.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pernyataan pada Juni lalu menyebut bahwa vaksin Corona buatan China, Sinopharm, memiliki angka kemanjuran 79 persen terhadap kasus Corona dengan gejala dan yang memicu rawat inap setelah mendapatkan dua dosis.

Angka itu tergolong lebih rendah jika dibandingkan dengan vaksin-vaksin buatan AS, seperti Moderna dan Pfizer, yang disebut memiliki angka kemanjuran sekitar 95 persen.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads