Sedikitnya 10 warga sipil tewas oleh pemberontak di timur laut Republik Demokratik Kongo. Pasukan Demokrat Sekutu (ADF) yang diklaim kelompok Negara Islam sebagai cabangnya di Afrika Tengah dituduh membantai warga sipil Kongo dan melakukan pemboman di Uganda.
Dilansir AFP, Kamis (15/12/2022), ke-10 korban tewas itu terdiri dari dua perempuan dan delapan laki-laki. Kepala organisasi hak asasi CRDH, Christophe Munyanderu, menyebut para korban tewas pada Selasa (13/12) dalam serangan pejuang ADF ke desa Ndalya di selatan provinsi Ituri.
Sumber lain menyebutkan korban tewas sebanyak 14 orang. Para penyerang juga membakar dua rumah.
Munyanderu mengatakan bahwa pada Rabu pagi seorang tentara Kongo terluka setelah menginjak bom rakitan yang ditempatkan di dekat Jalan Raya 4 yang strategis yang telah didekati oleh para pejuang ADF, yang menargetkan desa-desa sekitar.
"Kami menyesali cara pemerintah Kongo menangani situasi ADF," kata aktivis itu.
Dia menyatakan keterkejutannya bahwa para pemberontak dapat beroperasi meskipun mereka teridentifikasi dengan baik dan posisi mereka diketahui.
ADF dituduh membantai ribuan warga sipil di Kongo dan melakukan serangan di Uganda, terakhir di ibu kota Kampala pada Oktober dan November 2021.
Menurut tentara Uganda, pada Selasa lalu, 11 pejuang ADF tewas di Uganda setelah melintasi perbatasan dari Kongo.
Sejak November 2021, tentara Kongo dan tentara Uganda telah melakukan operasi gabungan untuk melawan ADF.
"(Operasi itu) tidak menghasilkan hasil positif seperti yang diharapkan penduduk sipil," ucap Munyanderu.
Seorang aktivis masyarakat sipil di daerah Walese Vonkutu, Dieudonne Malangai, menyebut setelah beberapa minggu tenang, pembunuhan kembali terjadi.
"Kami menyesal bahwa operasi gabungan antara (tentara) tidak pernah terjadi di kepala suku kami, namun tentara Uganda berada tepat di sebelah Boga dan Tchabi," katanya.
"Ndalya bukan zona tanggung jawab kami, pasukan kami belum dikerahkan di Jalan Raya 4," kata Letnan Kolonel Mak Hazukay, juru bicara operasi gabungan, kepada AFP.
Simak juga 'Kota Republik Kongo Dilanda Banjir, 55 Orang Tewas':