55 Orang Tewas Akibat Banjir di Ibu Kota Republik Kongo

ADVERTISEMENT

55 Orang Tewas Akibat Banjir di Ibu Kota Republik Kongo

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 14 Des 2022 02:08 WIB
Jakarta -

Banjir melanda Ibu Kota Republik Demokratik Kongo, Kinshasa. Banjir ini merupakan yang terburuk dalam beberapa tahun karena menewaskan 55 orang.

Dilansir AFP, Rabu (14/12/2022), jalan-jalan utama di pusat Kinshasa terendam selama berjam-jam, dan jalur pasokan utama terputus.

Kepala polisi kota Jenderal Sylvano Kasongo, dalam sebuah pernyataan kepada AFP menyebut data sementara 55 orang tewas, jumlah korban tewas itu mayoritas berada di lereng bukit di mana terjadi tanah longsor.

Seorang reporter AFP melihat mayat sembilan anggota keluarga yang meninggal setelah rumah mereka runtuh di distrik Binza Delvaux.

"Kami terbangun sekitar pukul 04.00 karena air masuk ke dalam rumah," kata seorang kerabat.

"Kami menguras airnya, dan berpikir bahwa tidak ada lagi bahaya, kami kembali ke dalam rumah untuk tidur -- kami basah kuyup," katanya.

Keluarga itu kembali ke tempat tidur dan "tepat setelah itu tembok itu runtuh".

Terletak di Sungai Kongo, Kinshasa telah melihat masuknya populasi besar dalam beberapa tahun terakhir.

Banyak tempat tinggal adalah rumah kumuh yang dibangun di lereng yang rawan banjir. Terlebih kota ini menderita drainase dan saluran pembuangan yang tidak memadai.

Longsor besar terjadi di distrik perbukitan Mont-Ngafula, menutupi National Highway 1, rute pasokan utama yang menghubungkan ibu kota dengan Matadi, pelabuhan lebih jauh di bawah Sungai Kongo dan jalan keluar penting ke Samudera Atlantik.

Perdana Menteri Jean-Michel Sama Lukonde mengatakan kepada wartawan di tempat kejadian bahwa sekitar 20 orang di sana tewas ketika "rumah-rumah tersapu".

Pencarian terus dilakukan untuk mencari korban selamat, katanya.

Jalan raya harus dibuka kembali untuk kendaraan kecil pada hari berikutnya, tetapi bisa memakan waktu "tiga atau empat hari" untuk truk, kata perdana menteri.

Jalan-jalan di distrik pemerintah kelas atas Gombe, yang menampung kementerian dan kedutaan, juga terendam.

(eva/eva)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT