Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menuntut pemimpin koalisi Perikatan Nasional Muhyiddin Yassin untuk meminta maaf. Tuntutan itu disampaikan setelah Muhyiddin menuduh Anwar pernah dibayar hingga 15 juta Ringgit (Rp 53 miliar) saat menjadi penasihat ekonomi Selangor.
Seperti dilansir The Star, Jumat (9/12/2022), tuntutan agar Muhyiddin meminta maaf itu disampaikan lewat surat, berupa notice of demand, yang telah dikirimkan oleh tim pengacara dari Messrs SN Nair & Partners yang mewakili Anwar. Disebutkan bahwa surat tuntutan itu dikirim langsung kepada Muhyiddin.
Dalam surat itu, sebut pengacara Anwar Datuk SN Nair, Anwar menuntut Muhyiddin segera menarik sebuah video TikTok atas nama profil @beritakini8 yang menampilkan pidato Muhyiddin membahas Anwar saat kampanye pemilu darah Padang Serai, yang disebut mengandung kata-kata fitnah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhyiddin juga dituntut untuk menghapus semua komentar bernada menyinggung dan memfitnah terkait video itu.
Nair menyatakan Anwar juga menuntut pernyataan tertulis dari Muhyiddin yang isinya menyatakan dia tidak akan melontarkan kembali tuduhan dan komentar apapun dalam video tersebut. Kantor berita Bernama melaporkan Anwar juga menuntut ganti rugi, namun jumlahnya tidak disebutkan lebih lanjut.
"Jika klien saya tidak menerima tanggapan yang memuaskan dalam waktu tiga hari sejak diterimanya pemberitahuan ini, instruksi kami adalah mengajukan perintah pengadilan dan melanjutkan tindakan hukum terhadap Tan Sri Muhyiddin," tegas Nair dalam pernyataannya.
Berdasarkan surat tuntutan itu, Muhyiddin pada 5 Desember lalu diduga menyatakan atau menyebabkan dirilisnya kutipan pidatonya, yang ditonton sebanyak 1,1 juta kali, mendapatkan 6.061 komentar, lebih dari 21.400 likes dan dibagikan sebanyak 2.169 kali hingga surat dikirimkan.
Lihat juga video 'Anwar Ibrahim: Setelah Puluhan Tahun Sengsara, Tuhan Beri Saya Kesempatan':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.