Putin Janji Terus Gempur Jaringan Energi Ukraina: Siapa yang Mulai?

Putin Janji Terus Gempur Jaringan Energi Ukraina: Siapa yang Mulai?

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 09 Des 2022 10:50 WIB
Russian President Vladimir Putin attends the 10th National Congress of Judges, in Moscow, Russia November 29, 2022. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS/File Photo
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS/File Photo)
Jakarta -

Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji untuk terus menggempur jaringan energi Ukraina, meskipun ramai protes terhadap serangan sistematis yang telah menjerumuskan jutaan orang ke dalam dingin dan gelap saat musim dingin tiba.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (9/12/2022), Putin malah menyalahkan Ukraina karena memulai tren menyerang infrastruktur sipil. Dia menyinggung tentang ledakan di jembatan utama antara daratan Rusia dan semenanjung Krimea yang dianeksasi Rusia.

"Ada banyak keributan tentang serangan kita terhadap infrastruktur energi negara tetangga. Ini tidak akan mengganggu misi tempur kita," kata Putin pada upacara penghargaan militer di Kremlin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rentetan serangan rudal Rusia selama berminggu-minggu di seluruh Ukraina telah melumpuhkan infrastruktur utama pada saat kritis, seiring suhu udara turun menjelang bulan-bulan musim dingin yang panjang, yang telah membawa penderitaan bagi warga Ukraina yang kekurangan air, pemanas, dan gas.

Putin menyebut rentetan serangan itu sebagai respons atas ledakan pada bulan Oktober di jembatan Kerch di semenanjung Krimea. Putin juga menuduh Ukraina meledakkan kabel listrik dari pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk.

ADVERTISEMENT

"Ya, kita melakukan itu," kata Putin tentang serangan-serangan terhadap jaringan energi Ukraina. "Tapi siapa yang memulainya?" cetusnya.

Operator energi Ukraina, Ukrenergo mengatakan pada Kamis (8/12) bahwa pihaknya masih belum pulih dari serangan-serangan terbaru yang datang minggu ini dan menderita "defisit yang signifikan".

"Situasinya diperumit oleh kondisi cuaca," imbuh Ukrenergo.

Janji Putin untuk terus menyerang jaringan energi ini disampaikan seiring Kremlin mengakui bahwa semenanjung Krimea rentan terhadap serangan Ukraina. Rusia mengatakan mereka telah menembak jatuh pesawat-pesawat tak berawak (drone) di dekat pangkalan angkatan laut utama di sana.

"Pasti ada risiko karena pihak Ukraina melanjutkan kebijakan mengorganisir serangan teroris," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan.

"Tapi, di sisi lain, informasi yang kami dapatkan menunjukkan bahwa tindakan pencegahan yang efektif sedang dilakukan," tambahnya.

Gubernur Krimea yang ditunjuk Moskow, Sergei Aksyonov, mengatakan bulan lalu bahwa Rusia telah memperkuat benteng pertahanan di semenanjung itu.

Semenanjung Krimea dianeksasi oleh Rusia pada 2014 setelah apa yang disebut referendum, yang tidak pernah diakui Ukraina dan Barat. Moskow mengatakan pada September lalu bahwa pihaknya telah mencaplok empat wilayah lainnya di Ukraina, meskipun tidak memiliki kendali penuh atas wilayah-wilayah itu.

Simak video 'Putin Nyetir Mobil Keliling Daerah Perang Krimea':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads